IPI: Kepercayaan Terhadap Kinerja Polri, Meningkat

Jendela Jurnalis, Karawang –
Tingkat kepercayaan publik terhadap kerja-kerja Kepolisian di bawah kepemimpinan Kapolri, Jenderal Pol. Listyo Sigit, berhasil menguat. Hal itu jadi temuan terbaru survei IPI (Indikator Politik Indonesia).
IPI merilis hasil survei terhadap Lembaga-lembaga Negara. Hasil survei menunjukkan, kepercayaan kepada Institusi Polri, kembali menguat dalam dua bulan terakhir.
Ada penguatan terkait tingkat kepercayaan atas kerja Polri, jika dibandingkan temuan sebelumnya.
“Kepercayaan terhadap Polri kembali menguat,” demikian hasil survei IPI, Jum’at (2/12/22).
Adapun survei ini dilakukan pada 30 Oktober-5 November 2022, terhadap WNI yang berusia 17 tahun ke atas. Metode yang digunakan adalah multistage random, sampling terhadap sampel sebanyak 1.220 orang. Margin of error survei sekitar ± 2,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Berikut tingkat kepercayaan publik terhadap Polri:
Februari 2022: 75,2 persen
April 2022: 77,3 persen
Juni 2022: 62,6 persen
Agustus 2022: 54,4 persen
November 2022: 60,5 persen
Sementara itu, berdasarkan tingkat kepercayaan kepada Lembaga Negara, TNI menjadi paling teratas. Sementara tingkat kepercayaan kepada Polri, naik ke angka 60,5 persen.
Berikut tingkat kepercayaan terhadap Lembaga Negara:
- TNI 93,4 persen
- Presiden 88 persen
- Kejagung 77,4 persen
- KPK 72,6 persen
- DPD 68,7 persen
- DPR 64,5 persen
- Polri 60,5 persen
- Parpol 54,7 persen
Para responden, mayoritas memberikan penilaian yang positif dan survei IPI menemukan penegakkan hukum dan pemberantasan korupsi, mengalami peningkatan. Seperti dilihat di Republik Merdeka, Direktur Eksekutif IPI, Burhanuddin Muhtadi mengatakan, ada penguatan terkait tingkat kepercayaan atas kerja Polri, jika dibandingkan temuan sebelumnya.
“Jika pada Agustus 2022 angkanya 54,4 persen, memasuki November menjadi 60,5 persen,” kata Burhanuddin, saat memaparkan hasil survei bertajuk Kinerja Lembaga Gakkum di Mata Publik dan Penanganan Kasus-kasus Besar Secara Virtual,” tuturnya.
Penegakkan hukum dan pemberantasan korupsi, tampak mengalami perbaikan dalam dua bulan terakhir. Yang menilai positif, cenderung meningkat dan sebaliknya, yang menilai negatif, cenderung menurun.
Kemungkinan besar, terutama karena ada kecenderungan peningkatan kepercayaan publik terhadap Lembaga Penegakkan Hukum, terutama kejaksaan dan Kepolisian. Terhadap Kepolisian, tingkat kepercayaannya mulai membaik, setelah menurun tajam pasca kasus besar yang menimpa Oknum Anggota Kepolisian.
Indikator menyebut, kepercayaan masyarakat terhadap Lembaga Kepolisian dan Jaksa, meningkat. Kepercayaan terhadap Kepolisian sebelumnya disebut menurun tajam, karena kasus besar Ferdy Sambo. (AP)