Bertindak Arogan Kepada Wartawan, Oknum Staff Sekolah SMPN 1 Batujaya Terancam Dilaporkan ke APH

0
Background foto area SMPN 1 Batujaya (insert ilustrasi & Ketum LBH Maskar Indonesia)

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR – Arogansi kewenangan dalam dunia pendidikan adalah sikap atau tindakan otoritas yang menunjukkan kesombongan, ketidak-pedulian, atau pengabaian terhadap kebutuhan, pandangan, dan aspirasi dari berbagai pemangku kepentingan dalam pendidikan, kebijakan yang dibuat tanpa sebuah pertimbangan matang sehingga keputusan yang diambil tanpa mempertimbangkan dampak jangka panjang, atau sikap penolakan terhadap kritik dan masukan dari pihak lain.

Arogansi semacam ini tentunya akan berdampak pada kerusakan adab dalam dunia pendidikan, dan yang tentunya dapat menurunkan moral dan motivasi, serta menghambat perkembangan dan inovasi dalam dunia pendidikan.

Sangat disayangkan, hal tersebut telah terjadi dan dilakukan oleh salah satu oknum staff di sekolah SMPN 1 Batujaya kepada wartawan jendralnews.co.id. Selasa (27/8/24).

Kejadian tersebut bermula saat wartawan jendralnews.co.id berinisial TGN berkunjung ke sekolah SMPN I Batujaya yang terletak di Kecamatan Batujaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, dengan maksud untuk memonitoring kegiatan rehab gedung di sekolah tersebut.

TGN menjelaskan, saat sudah memasuki area sekolah dan sudah mendapatkan izin dari satpam sekolah untuk masuk, bahkan diantarkan ke ruangan Kepala Sekolah oleh satpam tersebut, Wartawan jendralnews.co.id justru malah mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan dari salah satu oknum staff disekolah tersebut.

“Sebelum kami ke lokasi pembangunan, kami memohon ijin kepada satpam yang ada di sekolah itu, lalu satpam tersebut mempersilahkan dan langsung mengantarkan kami ke ruangan Kepsek. Tapi, sesampainya di depan pintu ruangan Kepsek, ada salah satu staff menarik baju saya dengan sambil menutup pintu ruangan Kepsek dan dengan lontaran perkataan seolah melarang saya untuk masuk,” jelasnya.

“Mau ngapain? Kepsek lagi ada tamu,” ucap TGN menirukan ucapan salah satu oknum staff yang dianggap arogan tersebut.

Pedahal, sebelumnya TGN melihat dengan jelas bahwa sebelum pintu itu ditutup, diruangan itu hanya ada Kepsek dan 1 orang guru.

“Pada saat baju saya ditarik itu Kepseknya ada A, tapi dia cuek,” tambahnya.

Menyikapi sikap arogan yang ditunjukkan oknum staff di Sekolah SMPN 1 Batujaya kepada wartawan jendralnews.co.id tersebut kini terus menuai kecaman dari berbagai pihak.

Salah satunya datang dari H. Nanang Komarudin, S.H., M.H., selaku Ketua Umum LBH Massa Keadilan Rakyat Indonesia (LBH Maskar Indonesia). Menurutnya, tindakan tidak terpuji tersebut tentunya sangat berbanding terbalik dengan gambaran dunia pendidikan.

“Tindakan seperti itu jelas sudah mencoreng citra dunia penididikan, karena itu terjadi di sekolah yang notabene sebagai lembaga pendidik, namun malah mencerminkan perbuatan tak berpendidikan sepertu perilaku oknum staff tersebut,” tuturnya.

Lebih lanjut, H. Nanang menegaskan bahwa dirinya akan mendampingi TGN untuk membuat aduan dan laporan kepada pihak Dinas Pendidikan dan kepada APH (Aparatur Penegak Hukum) agar adanya tindakan tersebut dapat ditindaklanjuti.

“Atas tindakan tersebut, kami dari LBH Maskar Indonesia akan mendampingi TGN untuk mengajukan pelaporan kepada pihak Dinas Pendidikan yang berwenang berkaitan dengan kedisiplinan, dan kemudian akan melaporkan kejadian ini kepada APH atas adanya tindakan tidak terpuji tersebut,” tegasnya.

Hingga berita ini diterbitkan, Kepsek SMPN I Batujaya belum berhasil dikonfirmasi. Bahkan, atas adanya kejadian tersebut, TGN selaku korban mengatakan bahwa Kepsek sama sekali bersikap cuek seolah tindakan tersebut dibenarkan olehnya. (Nunu)*

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *