Bulan: Oktober 2022

IMG-20221006-WA0000

Pernyataan Johnson Panjaitan Ditanggapi Secara Santai Oleh Kuasa Hukum Maryadi.SH

Foto Maryadi, SH.

Jendela Jurnalis Karawang
Maryadi, SH, dari Kantor Hukum eL DIALOGIS, salah satu advokat yang tergabung dalam 20 orang advokat solidaritas dan dukungan terhadap dua orang wartawan, Junot dan Zaenal, korban penganiayaan terduga oknum ASN bernisial AA. Turut komentari pernyataan Johnson Panjaitan. Yang saat ini muncul sampaikan pembelaan terhadap terduga AA pelaku penganiayaan. (06/10/2022).

"Tak perlu meledak-ledak juga, gebrak meja, dan terlalu melebar ke sana kemari", kata Maryadi secara santai.

Maryadi menerangkan, dalam hal ini kedatangan Johnson diharapkan memberi angin sejuk, juga dapat memberikan nasehat hukum terbaik untuk perkara ini, karena sejauh ini 3 orang sudah ditetapkan sebagai tersangka, 1 orang sudah ditahan, namun yang 2 lagi entah dimana, begitupun dengan terduga berinisial AA yang belum ditetapkan sebagai tersangka.

"Sebagai senior di dunia hukum di Indonesia, kedatangan bang Johnson di Karawang, harapannya memberi angin sejuk. Dan sesama rekan seprofesi, dapat memberikan nasehat hukum terbaik terhadap perkara ini. Tiga orang sudah ditetapkan tersangka. Satu orang sudah ditahan, namun dua orang kabarnya di mana? Dan seorang lagi terduga berinisial AA, juga belumlah ditetapkan sebagai tersangka," terangnya.

Lebih lanjut, Maryadi juga mempertanyakan kepastian hukum yang ia harapkan di Polres Karawang dan Polda Jabar yang belum secara utuh untuk segera memberi kepastian hukum atas peristiwa penganiayaan tersebut.

"Terlebih mengapa proses hukum yang diharapkan di polres Karawang, dan Polda Jabar, belumlah secara utuh sesegera memberi kepastian hukum, atas peristiwa penganiayaan di antara para pelaku dan korban," ujarnya.

Dengan rendah diri, Maryadi mengungkapkan bahwa dirinya memang belum berpengalaman dalam menangani perkara besar, hanya berbekal semangat perlawanan terhadap rezim orde baru dan awal reformasi yang berakhir dibui dan dituduh subversif oleh penguasa.

"Secara pengalaman dan perkara besar, jujur saja, kamipun belumlah seperti abang senior kita yang disebutkan dalam pernyataan dan keterangan persnya kemarin. Kami belum apa-apa. Sayapun hanya berbekal semangat perlawanan terhadap rejim orde baru, dan awal masa reformasi. Hingga dibui, dituduh subversif oleh penguasa," tambahnya.

Terkhusus perkara yang menimpa korban wartawan di Karawang. Hal ini juga bukanlah tidak didahului dengan serangkaian upaya perdamaian dari kedua belah pihak. Namun, hak pencari keadilan tentu saja perlu dijaga bersama.

"Mau datang dan bertemu Kapolres Karawang silahkan, dan kita sama-sama memerhatikan, dan mengawasi kinerja kepolisian tentu saja."

"Sayapun turut mengajak kita semua, marilah kita kedepankan kejujuran, dan tanggungjawab penuh, atas peristiwa yang terjadi. Seluruh warga negara Indonesia, sama kedudukannya di hadapan hukum. Dan justru marilah kita sama-sama mengawal proses hukum ini, secara transparan, obyektif, akuntabel, pro justicia. Mulai dari kepolisian, kejaksaan, dan peradilan nantinya," tambahnya.

"Dan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai hak asazi manusia. Pada gilirannya, kita sama-sama mengutuk keras bahwa peristiwa penganiayaan, penyekapan, perampasan hand phone, penjemputan paksa, pencekokan air kencing yang telah disampaikan ke dalam BAP laporan kepolisian oleh korban. Dan sebagaimana perjuangan atas nilai-nilai kemanusiaan, hal itu jangan sampai terjadi lagi. Baik pada wartawan dan juga yang lainnya." Tutup Maryadi. (Red).

IMG-20221002-WA0017

PPWI dan Jasa Raharja Cabang Utama DKI Jakarta Gelar Edukasi di Bidang Kehumasan

Foto bersama usai kegiatan.

Jendela Jurnalis, DKI Jakarta -
Dalam rangka meningkatkan kapasitas SDM bidang kehumasan, Tim Humas Jasa Raharja Cabang Utama, mengadakan Pembinaan Teknis Bidang Kehumasan, dengan menghadirkan beberapa narasumber yang kompeten di bidangnya. Tujuan diadakan kegiatan ini adalah memberikan motivasi baru, semangat baru, re-charger dan refresh ilmu yang berkaitan dengan pembuatan konten Medsos, kehumasan dan media lini masa lainnya.

Training diikuti 30 orang dari berbagai Satker seluruh Indonesia, Sabtu (1/10/22), berlangsung di Gedung Lt. 4. Hadir sebagai narasumber salah seorang Tokoh Pers Nasional yang juga Ketum DPN PPWI, Wilson Lalengke S.pd, M.Sc, MA dan Dosen Univ. Jayabaya, Mung Pujanarko, S.Sos, SI.Kom.

Dalam penyampaian materi, Wilson Lalengke menyampaikan tujuan training ini, agar Humas ke depan dapat menampilkan performa yang lebih prima dan menghasilkan produk kehumasan yang lebih inovatif, kreatif dan berkualitas, sesuai dengan standar dan tata cara 5W+1H yang baik dan benar.

Foto kegiatan edukasi.

"Tantangan di era digitalisasi, Humas harus dapat menyesuaikan dengan era saat ini, terutama di bidang informasi publik. Dengan dilakukannya training ini, bidang kehumasan dapat mengemas informasi secara cepat dan sesuai standar," jelas Alumni PPRA-48 Lemhannas RI tahun 2012.

Bertempat di Gedung Jasa Raharja Cabang Utama DKI Jakarta, para peserta yang notabene adalah bagian Humas di masing-masing bidangnya, terlihat sangat antusias dalam mengikuti alur materi yang di sampaikan oleh kedua pemateri/narasumber. Dalam memberikan materi terlihat, baik pemateri atau pun para peserta, sangat serius untuk memahami tentang teknis-teknis di dalam kehumasan, khususnya pada berita acara pembuatan laporan kejadian dan cara cepat menyampaikan berita yg berstandar 5W+1H.

Sementara itu, Kasubag Humas Jasa Raharja Cabang Utama DKI Jakarta, Lousiana Margareth Salaki, SH, A.WP berharap melalui pelatihan itu, BPK akan terlihat semakin bagus dalam memberikan pelayanan informasi kepada publik, sehingga menentukan kebijakan dalam membangun reputasi lembaga.

"Dalam konteks manajemen resiko, ada risiko reputasi yang harus dikelola, agar bernilai positif," tambah Lousiana.

Untuk itu, Humas di setiap Kementerian atau Lembaga, harus melakukan media monitoring secara aktif, dengan memperhatikan isu publik yang terkait Kementerian atau Lembaga.

"Kegiatan Humas atau PR (Publik Relations), saat ini menjadi hal penting yang harus dibangun oleh Pemerintah kepada publik, sebagai cara memberikan edukasi serta rasa percaya di mata publik, bahwa Pemerintah melakukan kerja nyata untuk pembangunan Indonesia, demi meningkatkan daya saing dan kesejahteraan seluruh Rakyat Indonesia," pungkasnya. (Adi/Her)

IMG-20221002-WA0012

Gawat, Ternyata Panpel Arema FC Abaikan Surat Perubahan Jadwal Tanding

Jendela Jurnalis Nasional -
Terkait tragedi meninggalnya 127 supporter pada laga antara Arema FC VS Persebaya Surabaya, pekan ke-11 Liga 1 2022-2023, Sabtu (1/10/22), di Stadion Kanjuruhan, Malang, hal ini mendapatkan perhatian khusus dari semua pihak tak terkecuali Presiden Jokowi.

Atas tragedi tersebut, Presiden Jokowi meminta Menpora, Zainuddin Amali dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Pribowo, untuk melakukan investasi lebih mendalam atas tragedi tersebut, seperti yang dilansir media malang viva.co.id atau link berikut ini;

https://malang.viva.co.id/amp/arema/1008-jokowi-minta-kapolri-investigasi-mendalam-tragedi-stadion-kanjuruhan

Menindaklanjuti hal tersebut, pihak Polri, Polda Jatim, Polres Malang, pada Minggu (18/9/22) mengirimkan Surat Permohonan Perubahan Jadwal Pertandingan Liga 1 tahun 2022 kepada Panpel Arema FC. Dalam Surat No. B/2151/IX/PAM.3.3/2022 tersebut, meminta kepada Panpel Arema FC, agar mengajukan Surat Permohonan Perubahan Jadwal Pertandingan Sepak Bola BRI Liga 1 tahun 2022 kepada PT. Liga Indonesia, terkait rencana pertandingan sepak bola antara Arema FC VS Persebaya.

Sesuai jadwal, pertandingan akan dilaksanakan pada Sabtu (1/10/22) pukul 20.00 WIB, agar diajukan pertandingannya menjadi pukul 15.30 WIB, dengan pertimbangan keamanan. Surat tersebut ditandatangani Kapolres Malang, AKBP Ferli Hidayat, SH, SIK, MH.

Akan tetapi pihak Panpel Arema FC mengabaikan surat tersebut dan pertandingan bola tetap dilaksanakan pada Sabtu (1/10/22) pukul 20.00 WIB. (DJ/Her)

IMG-20221002-WA0009

Anggota Satpol PP Kecamatan Jayakerta Ditemukan Tewas Gantung Diri Dibelakang Rumdin Camat

Foto saat evakuasi korban.

Jendela Jurnalis Karawang -
Seorang Anggota Satpol PP berinisial AS (38) ditemukan tewas gantung diri di belakang rumah dinas Camat Jayakerta, Kecamatan Jayakerta, Kabupaten Karawang, Minggu (2/10/22).

Camat Jayakerta, Budiman Achmad mengatakan, korban adalah merupakan tenaga sukwan Kecamatan Jayakerta.

Menurut Budiman, sekitar pukul 07.30
datang isteri AS ke kantor Kecamatan Jayakerta untuk mencari suaminya (AS).

Foto AS ditemukan tergantung di pohon.

Isteri korban sempat berkeliling masuk ke beberapa ruangan kantor yang biasa digunakan AS untuk bertugas piket dengan didampingi salah seorang petugas piket bernama Rana.

“Akhirnya (korban) ditemukan dalam kondisi tergantung dengan kondisi wajah membiru dan tidak bergerak di bawah pohon,” ujar Budiman Achmad, kepada wartawan di lokasi kejadian.

Setelah mengetahui hal tersebut, pihak kecamatan menghubungi Kepolisian dari Polsek Rengasdengklok.

Kapolsek Rengasdengklok Kompol Suherman langsung terjun ke lokasi bersama petugas inafis Polres Karawang.

“Berdasarkan hasil analisa awal korban ditemukan lidah digigit, tangan dikepal dan mengeluarkan sperma. Tapi untuk hasil resminya apakah korban bunuh diri atau bukan nanti nunggu keterangan dari dokter,” ujar Kompol Suherman di lokasi tempat kejadian perkara.

Suherman menambahkan, berdasarkan keterangan dari saksi, pada malam hari sebelum kejadian, korban sempat cekcok mulut dengan isterinya.

“Kemudian dipisah oleh rekan karena dikhawatirkan terjadi KDRT. Kemudian paginya ditemukan sudah tewas,” ujar Kapolsek. (Ajiz NM/Red).

IMG-20221002-WA0001

Duel Maut Arema FC VS Persebaya Berakhir dengan Skor Ratusan Korban Jiwa

Foto suasana kerusuhan di stadion kanjuruhan, Malang.

Jendela Jurnalis, Malang -
Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kab. Malang, Jatim, Sabtu (1/10/22) malam, akibatkan 127 orang tewas. Ini merupakan data yang sudah dikonfirmasi Kepolisian. Kerusuhan terjadi saat laga Arema FC VS Persebaya Surabaya, di Stadion Kanjuruhan. Aremania kecewa, timnya kalah 2-3 dan terlibat gesekan dengan pihak keamanan.

Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta memastikan, ada 127 orang yang meninggal dunia akibat kerusuhan tersebut. Korban berasal dari Aremania dan Petugas Kepolisian yang tengah bertugas.

"Dalam kejadian tersebut telah meninggal 127 orang, 2 diantaranya Anggota Polri dan 125 supporter. Lalu yang meninggal di stadion ada 34 orang," terang Nico, saat memberikan keterangannya di Mapolres Malang, Minggu pagi (2/10/22).

"Korban yang meninggal di RS mayoritas nyawanya tak tertolong, karena sudah dalam kondisi memburuk dikarenakan kerusuhan yang terjadi. Korban di stadion berjatuhan, karena mereka sesak nafas dan terjadi penumpukan, sehingga terinjak-injak karena panik, akibat tembakan gas air mata," lanjut Nico.

"Mereka pergi ke luar ke satu titik di pintu keluar, kalau gak salah, pintu 10 atau pintu 12. Kemudian terjadi penumpukan, saat penumpukan itulah terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen," imbuhnya.

"Dari sanalah akhirnya para korban di evakuasi ke RS terdekat, diantaranya RS Wava Husada, RS Teja Husada, RSUD Kanjuruhan, hingga ada yang dilarikan ke RS di Kota Malang," pungkasnya. (Her)

IMG-20221001-WA0011

Satgas Yonif PR 305/Tengkorak Serahkan Sembako kepada Keluarga yang Berduka

Foto penyerahan sembako kepada keluarga yang berduka.

Jendela Jurnalis Intan Jaya -
Satgas Yonif PR 305/Tengkorak, menyerahkan bantuan sembako berupa beras, kepada keluarga Yance Sani yang sedang berduka, karena anak kecilnya meninggal dunia, Jum'at (30/9/22). Rumah duka berlokasi di Kp. Amaesiga, Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua.

Saat Patroli dari Posramil Mamba ke Kp. Amaesiga yang dipimpin Danpos Mamba, Lettu Inf Imam Hadi Wibowo Sembiring, terlihat ada keramaian di Honai. Setelah melihat keramaian di salah satu rumah warga Kp. Amaesiga, Danpos dan Anggotanya segera datang ke Honai tersebut.

Setelah sampai, Yance Sani pemilik Honai beserta keluarga, menyambut baik kedatangan Danpos Mamba dan Tim Patroli pun membagikan gula-gula (permen), buku tulis, pensil dan ballpoin kepada anak-anak yang berada di lingkungan Honai.

Foto kebersamaan usai penyerahan sembako.

Yance Sani mengatakan "Kami sedang berduka, karena anak kecil kami meninggal dan baru saja di kubur, makanya kami keluarga lagi duduk berkumpul."

Tanpa fikir panjang, Tim Patroli memberikan sembako berupa beras kepada keluarga Yance Sani. Danpos Lettu Inf Imam Hadi Wibowo Sembiring menyampaikan, bahwa beras ini sebagai tanda ungkapan turut berduka cita dari Satgas Yonif PR 305/Tengkorak.

"Kami datang untuk silaturahmi ke masyarakat yang ada di Kp. Amaesiga. Kami berharap, silaturahmi ini tidak akan terputus sampai di sini dan tetap menjalin hubungan persaudaraan, karena kami datang ke Intan Jaya membawa pesan damai, yaitu Papeda (Papua Penuh Damai)," terang Danpos Imam.

Imam menambahkan, keluarga Yance Sani sangat senang dengan kedatangannya, mereka pun duduk sambil bercerita dan mengajarkan sedikit bahasa asli dari suku mereka yaitu suku Moni, dimana Aju adalah sebutan untuk anak laki-laki, Ajoa adalah sebutan untuk anak perempuan, Aita adalah sebutan untuk Bapak dan Ama adalah sebutan untuk Ibu. (DJ/Her)

IMG-20221001-WA0013

Diduga Lakukan Penyelewengan, PLN Rayon Belambangan Umpu Resmi Dilaporkan ke Kejati dan Polda

Foto Yopi Zulkarnain.

Jendela Jurnalis Lampung -
Diduga melakukan penyelewengan terkait denda pelanggan yang hampir rata-rata mencapai Rp1 juta, PLN Rayon Belambangan Umpu, Prov. Lampung, resmi dilaporkan ke Kejati dan Tipikor Polda Bandar Lampung.

Pasalnya, beberapa bukti pelanggan yang membayar tunggakan dan denda pemakaian listrik, yang nominalnya hampir mencapai 1 jutaan, setelah dilakukan pengecekan tidak keluar di jaringan komputer.

Yopi Zulkarnain mengatakan, benar, kami sudah melakukan pengecekan data-data pelanggan yang membayar tunggakan atau denda ke pihak PLN Rayon Belambangan Umpu, namun tidak keluar di jaringan teknologi yang serba canggih sekarang ini.

"Kami menduga adanya penyimpangan dari uang tersebut, karena tidak di setor atau diberikan kepada Negara dan data tersebut yang kami lakukan pengecekan dari tahun 2019," kata Yopi.

"Coba dikalikan saja, kalau 1 pelanggan tersebut membayar Rp1.000.000 dan dikalikan paling kecil 5 pelanggan per-hari, setelah itu dikalikan selama 1 bulan dan dikalikan dari tahun 2019 sampai 2022, sudah besar nilai uang tersebut yang seharusnya dikembalikan ke Negara," terusnya.

"Selain hal tersebut di atas, kami juga melakukan pelaporan ruang lingkup Pemda dan Pengusaha-pengusaha yang diduga telah bekerjasama dengan pihak PLN Rayon Belambangan Umpu, yang selama ini telah merugikan Negara," lanjut dia.

"Semuanya kami pasrahkan sama APH dan instansi-instansi terkait, dalam menentukan apa yang sepantasnya dilakukan dengan PLN Rayon Belambangan Umpu, yang kami duga telah merugikan Nagara itu," imbuhnya.

"Namun, apabila tidak ada tanggapan dari pihak Kejati dan pihak Tipikor Bandar Lampung, maka kami akan melayangkan pengaduan kami tersebut ke Kejagung dan KPK, sekalian apabila perlu," pungkas Yopi. (Her)

IMG-20221001-WA0004

Tanamkan Karakter Siswa Tangguh, Disiplin dan Religius, SMK TKM Rutin Gelar Apel Setiap Sebelum dan Sesudah Belajar.

Foto dalam kegiatan apel (Sumber : Jurnal Sekolah TKM)

Jendela Jurnalis Karawang -
Siswa dan Siswi di SMK Taruna Karya Mandiri Tempuran rutin melaksanakan kegiatan apel, yang dimana kegiatan tersebut digelar secara rutin setiap sebelum masuk dan sesudah jam pelajaran usai, tepatnya pada setiap pagi dan sore hari.

Seperti yang terlihat pada hari ini, Senin (26/09/2022). Pada kegiatan rutinitas apel tersebut diikuti oleh seluruh Siswa-Siswi beserta seluruh Guru, bahkan apel tersebut merupakan budaya atau tradisi di SMK Taruna Karya Mandiri yang akan selalu dilakukan sampai kapanpun.

"Apel ini kan dilakukan sebelum murid masuk ke kelas di isi dengan membaca Asmaul Husna, Surat-surat pendek, dan do'a-do'a. Yang namanya do'a itukan mujarab apalagi di lakukan sebelum belajar, supaya murid belajarnya lancar." Ucap Agung Islahudin, selaku salah satu Guru di SMK TKM.

Selain itu, menurut Agung juga apel dapat melatih daya tahan siswa-siswi, karena dilakukan kurang lebih 10 sampai 20 menit.

"Bukan hanya di isi oleh bacaan do'a-do'a saja, biasanya setelah itu akan ada pengarahan dari guru-guru atau pun dari kesiswaan." Ucapnya.

Biasanya, Guru-guru atau dari kesiswaan memberikan informasi atau pengarahan yang berkaitan dengan sekolah, kemudian evaluasi agar siswa menjadi lebih baik kedepannya.

"Evaluasi terkait kedisiplinan ini biasanya disampaikan agar murid lebih bagus dalam kedisiplinan. Mulai dari disiplin waktu cara berpakaian yang rapih." Tambahnya.

Manfaat yang siswa-siswi dapat dari kegiatan apel juga banyak loh, selain untuk melatih daya tahan, siswa-siswi juga dapat hafal surat-surat pendek, asmaul husna, karena dilakukanya rutinitas.

"Apel kan dilakukan nya setiap hari ya, bermanfaat banget buat kita yang tidak hafal surah-surah pendek, asmaul husna dan do'a-do'anya, kita tuh jadi hafal karna dibaca setiap hari sebelum belajar." Ucap Selvi salah satu murid di SMK TKM.

Liputan: Fatimah, Putri dan Zakiah
(Team Jurnal Sekolah TKM).