Bulan: Juni 2022

IMG-20220615-WA0003

Gebyar Paten Kecamatan Tempuran, Disdukcapil Karawang Jemput Bola Pelayanan Perekaman E-KTP di SMK TKM.

Foto Pelajar SMK TKM Tempuran bersama Kadisdukcapil Kabupaten Karawang.

Jendela Jurnalis Karawang -
Dalam upaya peningkatan Pelayanan Publik, Pemerintah Kabupaten Karawang rutin menyelenggarakan kegiatan Optimalisasi Pelayanan Publik Terpadu Keliling ke setiap Kecamatan yang ada dalam lingkup wilayah Kabupaten Karawang. Yaitu dengan Roadshow Gebyar Pelayanan Terpadu (GEBYAR PATEN).

Hari ini, Rabu (15/6/2022), giliran Kecamatan Tempuran yang mendapatkan jadwal penyelenggara'an Gebyar Paten, dalam Pelayanan Publik yang digelar pada Gebyar Paten tersebut mencakup dari pembuatan E-KTP, Kartu Keluarga, Akta Kelahiran dan lainnya yang biasanya bisa selesai hanya dalam waktu 1 Hari saja.

Dalam pantauan Team Jendela Jurnalis dilapangan, selain Pelayanan Publik untuk Masyarakat Umum yang digelar di area Kantor Kecamatan Tempuran, ada pula Pelayanan Jemput Bola dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) untuk Perekaman E-KTP yang diselenggarakan di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan Taruna Karya Mandiri Tempuran (SMK TKM Tempuran) yang berlokasi di Desa Purwajaya.

Foto kegiatan Pelayanan Perekaman E-KTP oleh Disdukcapil kepada Pelajar SMK TKM Tempuran.

Kurang lebih sekitar 209 Siswa/i SMK TKM yang sudah berusia 17 tahun keatas terlihat antusias menyambut program tersebut, mengingat bahwa dalam Gebyar Paten dirasa lebih efisien dan mudah untuk pengurusan seperti pembuatan E-KTP, apalagi jika melihat kesibukan pelajar, setiap hari pastinya mereka sibuk disekolah dan nyaris tak ada waktu untuk mengurus hal tersebut.

Bahkan, kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Bambang Susetyo, AP., M.Si selaku Kadisdukcatpil beserta jajarannya. Sapa dan ramah tamah pun diutarakan olehnya, dari mulai bincang akrab kemudian mengadakan games berhadiah untuk para peserta, menjadikan suasana penuh keakraban, hangat dan ceria tercipta mewarnai kegiatan ditengah perekaman E-KTP.

Ketika diwawancara, Kadisdukcapil melalui staffnya menuturkan bahwa dalam program Jemput Bola pembuatan E-KTP tersebut selain dalam agenda Paten pun sebenarnya Disdukcapil tetap melaksanakan kegiatan Jemput Bola ke SMK, SMA maupun sekolah lainnya yang memiliki murid dengan usia diatas 17 Tahun.

"Program Jemput Bola ini dilaksanakan bertepatan dengan Program Paten disini, selain melaksanakan kegiatan Jemput Bola yang sudah dijadwalkan melalui Gebyar Paten oleh Pemerintah Daerah, kita juga sebenarnya ada Jadwal lainnya untuk ke SMK, SMA maupun ke sekolah lain yang mempunyai murid usia diatas 17 Tahun, dalam rangka untuk menjangkau dan capaian kepemilikan KTP Elektronik bagi Pelajar yang usianya telah memenuhi syarat." Tuturnya.

Kegiatan tersebut juga sangat disambut baik oleh Sukatmo S.Pd, selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan dari SMK TKM Tempuran, dirinya mengungkapkan bahwa Program tersebut begitu sangat membantu, dan pihak sekolah pun mengucapkan terimakasih serta rasa bangganya karena mendapatkan kesempatan tersebut, apalagi dengan kehadiran Kadisdukcapil beserta jajarannya.

"Program Jemput Bola dari Disdukcapil ini Alhamdulilah begitu sangat membantu dalam upaya persiapan Siswa untuk bekerja diperusahaan nantinya, selain itu kami juga mengucapkan terimakasih dan merasa sangat bangga telah mendapatkan kesempatan dalam program ini, apalagi dihadiri Kadisdukcapil beserta jajarannya langsung." Ungkapnya.

Foto Sukatmo S.Pd (Wakepsek SMK TKM) dalam pendampingan perekaman E-KTP.

Begitupun dengan Robi, salah satu Siswa di SMK TKM yang mengikuti program perekaman E-KTP yang digelar disekolah tersebut, ia merasa sangat terbantu dengan adanya program tersebut, mengingat memang efisiensi waktu yang dimiki Pelajar itu terbatas, dan nyaris tak ada waktu buat mengurusnya.

"Alhamdulilah, dengan adanya Program ini, kami sebagai siswa sekolah merasa sangat terbantu, karena efisiensi waktu yang dimiliki pelajar kan terbatas, kadang gak sempet buat ngurus KTP." Ucap salah satu Siswa dari Kelas Industri di SMK TKM tersebut.
(NN).

IMG-20220611-WA0004

Wisuda Dan Pelepasan Kelas XII SMK TKM Tempuran, Kepsek Sampaikan “Surat Cinta” Untuk Siswa.

Foto simbolis pelepasan balon.

Jendela Jurnalis Karawang -
Untuk pelajar dari tingkat Sekolah Dasar hingga Menengah Pertama maupun Akhir, terlebih bagi pelajar yang telah melaksanakan ujian, tahun ini adalah tahun puncak dari jenjang pendidikannya disekolahnya masing-masing sebelum melanjutkan pendidikannya ke jenjang selanjutnya.

Seperti halnya di SMK Taruna Karya Mandiri (TKM) Tempuran, Hari ini, Sabtu (11/6/2022), Sekolah tersebut tengah menggelar acara Wisuda dan Pelepasan bagi 250 siswa/i kelas XII yang telah berhasil mengikuti ujian dan semuanya telah dinyatakan lulus.

Dalam acara tersebut, dihadiri pula oleh Drs. H. Asep Ishak selaku Ketua Yayasan, Ketua Komite, Pemdes Purwajaya beserta Muspika Kecamatan Tempuran.

Foto sambutan Mulyana S.HI selaku Kepala Sekolah, seraya menyampaikan "Surat Cinta" untuk melepas Siswanya.

Dalam sambutannya, Mulyana S.HI selaku Kepala Sekolah juga menyampaikan "Surat Cinta" untuk melepas Siswanya. Dalam sisipan surat cintanya, Ia berpesan bahwa yang namanya belajar itu tak ada kata selesai, jadikan semua tempat sebagai Sekolah dan jadikan semua orang sebagai Guru

"Anak-anakku, secara formal kalian sudah menyelesaikan masa belajar di sekolah ini.
Tapi ingat, yang namanya belajar tidak
mengenal kata selesai, harus dilakukan sampai akhir hayat. jadikan semua tempat sebagai Sekolah, jadikan semua orang sebagai Guru." Ucapnya seraya berlinang air mata.

Selain Wisuda, dalam acara tersebut juga secara simbolis dilakukan pemberian Beasiswa Program Diklat sebagai bentuk penghargaan dari PT. Chemco Harapan Nusantara kepada sekitar 24 Siswa SMK TKM yang telah lulus mengikuti diklat di perusahaan tersebut.

Foto Wisuda sekaligus penyerahan Beasiswa Program Diklat dari PT. Chemco Harapan Nusantara oleh Kepala Sekolah.

Di akhir acara, Kepsek, Ketua Yayasan, Ketua Komite, Guru beserta siswa yang diwisuda secara simbolis melepaskan balon untuk diterbangkan, melambangkan bahwa Sekolah telah melepas mereka, beserta iringan Do'an dan Harapan agar usai mereka lulus dan melanjutkan kehidupan setelahnya bisa mendapatkan kesuksesan dan menjadi manusia berilmu dengan tetap mengedepankan etika dan sopan santun.
(NN).

IMG-20220610-WA0000

Ultah Lira Medika Ke-8, Perjalanan Hingga Menjadi Salah Satu Rumah Sakit Pusat Rujukan di Karawang.

Foto dalam Acara Ultah RS. Lira Medika ke 8 di Mercure Hotel.

Jendela Jurnalis Karawang - Keluarga Besar Rumah Sakit Lira Medika Karawang di Ball Room Hotel Mercure Karawang (07/06) Selasa kemarin nampak bersuka ria merayakan puncak ulang tahunnya yang ke 8. Hari jadi RS. Lira Medika tahun ini bertema "Wonderful 8.0 Sehat dan Produktif Bersama Rumah Sakit Lira Medika".

Menginjak usia ke 8 tahunnya, Lira Medika mampu membuktikan menjadi salah satu rumah sakit pusat rujukan di Kabupaten Karawang.

Dalam mengisi acara, ditampilkan peragaan tarian goyang Karawang persembahan bidan rumah sakit setempat.

Dikatakan, Lira Medika memberi 6 layanan unggulan bagi relasinya, diantaranya, layanan Cardio Vascular Center, Digestive Center, Trauma Center, Urology Center, Neurology Center dan Mom and Child Center.
Manajemen Lira Medika optimis, rumah sakitnya akan terus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Dalam rasa bangganya, Direktur Utama RS Lira Medika, Dr. Ronny Novianto, M.Kes ungkapkan, slogan Lira Medika Wonderful (luar biasa), mengartikan perjalanan 8 tahun rumah sakitnya hingga kemudian dipercaya menjadi rumah sakit pusat rujukan di Karawang dan sekitarnya.

"Melalui peringatan hari jadi Lira Medika ini, diharapkan, perusahaan relasi, asuransi, klinik, komunitas dan media, tetap bersinergi menjalin kerjasama baik," urai dr. Ronny, Kamis (09/06).

Ronny menyebut, mengisi acara hari jadi rumah sakitnya tahun ini, dihadirkan olehnya full entertaint, seperti live music, dance performance , video profil rumah sakit Lira Medika serta logo official 8th RS Lira Medika.

Sejumlah kegiatan nampak mewarnai hari jadi rumah sakit Lira Medika Karawang tahun 2022 ini, diantaranya, lomba kreasi jingle Lira Medika, lomba cerdas cermat bidan, pengobatan massal dan santunan bagi lansia di panti Werda.
(Red).

Muin-768x768-1

Sikap Lurah Mekarjati Dinilai Arogan, Lantaran Keluarkan Ketua Karang Taruna Dari Grup Wa.

Foto Abdul Muin (Ketua Karang Taruna Kelurahan Mekarjati.)

Jendela Jurnalis Karawang -
Sikap arogansi tampak ditunjukan oleh Lurah Mekarjati, Karta Wijaya. Ia mengeluarkan Ketua Karang Taruna Mekarjati Abdul Muin dari Grup WA Kelurahan Mekarjati.

Abdul Muin dikeluarkan dari Grup WA diduga lantaran dirinya membagikan link berita yang berisikan mangkraknya pembangunan TPST di Mekarjati, lalu meminta tanggapan Lurah Karta soal pemberitaan tersebut.

“Menurut saya Lurah Mekarjati bersikap arogan, bukannya menjawab tanggapan , malah mengeluarkan saya dari group WA kelurahan,” kata Muin kepada Awak Media, Senin (6/6/2022).

Kata Muin, sebagai Lurah Mekarjati mestinya menanggapinya dengan bijak ketika ada warga yang meminta klarifikasi soal TPST, bukan malah langsung mengeluarkannya dari grup WA.

“Sebaiknya jelaskan, karena saya sebagaimana perwakilan masyarakat Mekarjati ingin tahu perkembangannya, jangan sampai kita salah tanggap terkait berita yang ramai di media,” ujarnya.

Sementara itu Lurah Karta ketika diminta klarifikasi terkait sikapnya yang mengeluarkan Muin dari Grup WA Kelurahan Mekarjati tetap bungkam hingga berita ini terbit.
(dede/red).

IMG-20220606-WA0000

Pekerjaan TPST Mekarjati Mangkrak, DLKH Karawang Malah Bungkam.

Foto sekitar area TPST yang pembangunannya mangkrak.

Jendela Jurnalis Karawang -
Pelaksanaan pekerjaan tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) di Kelurahan Mekarjati, Kecamatan Karawang Barat, diduga mangkrak.

Uang rakyat miliaran rupiah yang digelontorkan untuk pekerjaan tersebut terancam sia-sia alias mubazir karena sampai saat ini belum jelas kapan pembangunanya dituntaskan.

Menurut data yang diperoleh Awak Media, melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Barat, proyek TPST tersebut menelan anggaran Rp4.755.854.563,74.

Proyek tersebut dikerjakan oleh PT Osa Putra Batom dengan nomor kontrak HK.02.03-CB 12.4.2/540. Pelaksaan TSPT itu dimulai dari 11 Juni 2021 hingga 7 Desember 2021 (180 hari). Namun hingga kini proyek tersebut belum tuntas.

Tokoh pemuda setempat, Jaka Indrayana atau yang biasa disapa Irung, mengaku sangat menyangkan mangkraknya proyek TPST.

Dirinya merasa janggal proyek dengan nilai anggaran begitu fantastis dan memakan waktu sampai hampir satu tahun lebih, tetapi tidak kelar-kelar.

“Bahkan saya mendengar sampai meninggalkan catatan hutang di warung kecil di depan proyek tersebut dan hal tersebut jelas sangat merugikan,” ujarnya, Senin (6/6/2022).

Ia pun mendesak kepada dinas terkait termasuk aparat penegak hukum (APH) agar melakukan sidak ke lapangan. Ia mencium ada aroma semacam dugaan tindak pidana korupsi.

“Kalau dikerjakan dengan baik, pastinya hasilnya juga akan baik bukan seperti ini mangkrak,” tegasnya.

Terpisah, Awak Media pun berupaya meminta klarifikasi mangkraknya TPST tersebut ke pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Karawang.

Kepala DLHK Karawang, Wawan Setiawan, ketika dikomfirmasi terkait mangkraknya pembangunan proyek TPST tersebut malah melemparnya ke bawahannya.

“Saya kurang paham, hubungi Agung selaku teknis di lapangannya. Silahkan ke beliau mempertanyakannya,” ujarnya.

Sebelas duabelas dengan Wawan, Agung Ketika dikonfirmasi oleh Awak Media soal mangkraknya pembangunan TPST, sama sekali tidak meresponnya alias bungkam.
(dede/red).

IMG-20220605-WA0001

PKB Karawang Bersama Garda BMI Berhasil Pulangkan PMI Asal Tirtajaya Korban Nonprosedural.

Foto ramah tamah penyambutan PMI di Kantor Sekretariat DPC PKB Karawang.

Jendela Jurnalis Karawang -
Kasus pilu kembali menimpa Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Kabupaten Karawang, kasus tersebut menimpa Rohati Bin Warta asal Kampung Ciwaru, RT 06/03, Desa Srikamulyan, Kecamatan Tirtajaya.

Kisahnya berawal dari keberangkatan Rohati pada sekitar 3 Tahun lalu. dalam masa kerja 2 Tahun disana Rohati tak menemukan kendala, namun disaat menginjak akhir masa kontraknya, oleh majikannya Rohati malah diantarkan ke Kantor Polisi disana, dengan dalih bahwa PMI tersebut tak mempunyai Surat Izin Tinggal dan waktu keberangkatannya ke Arab Saudi dinyatakan ilegal, yang mengakibatkan dirinnya dipenjara hingga hampir satu tahun lamanya.

Hal tersebutlah yang mendasari Manan sebagai Suami dari Rohati untuk berinisiatif membuat laporan kepada Garda BMI Karawang, lalu menguasakan sepenuhnya terhadap Garda BMI terkait upaya yang dilakukan, agar istrinya dapat terlepas dari jeratan hukum dan dapat segera dipulangkan.

Kemudian Garda BMI berkoordinasi dan berupaya bersama Dinas terkait untuk menindaklanjuti laporan tersebut, hingga akhirnya membuahkan hasil, Rohati akhirnya dibebaskan dari jeratan hukum dan dapat dipulangkan ke Indonesia pada Minggu (5/6/2022).

Untuk proses penjemputannya sendiri, Garda BMI kemudian berkoordinasi dengan BP2MI Pusat, juga berkoordinasi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPC Kabupaten Karawang, Hingga kemudian PKB pun membantu memfasilitasi, bahkan mengadakan acara penyambutan dikantor Sekertariat DPC sebagai bentuk syukur dan simpatinya terhadap Rohati sebagai Pejuang Devisa negara yang telah mengalami proses panjang penderitaannya diluar Negeri sana.

Pada acara penyambutan yang digelar oleh DPC PKB Karawang, dihadiri beberapa Pengurus Garda BMI Karawang, bahkan turut hadir juga Ali Nurdin Abdurrahman Ketua DPW Garda BMI Jawa Barat.

Foto suasana penjemputan kedatangan Rohati dikantor sekretariat DPC PKB Karawang.

Mulyana S.HI mewakili Ketua DPC PKB Karawang, yang juga sekaligus sebagai Dewan Pembina DPC Garda BMI Karawang, yang memimpin langsung acara penyambutan untuk Rohati tersebut, tak hanya itu, ia juga memberikan cinderamata hingga menjamu Rohati dikantor DPC PKB Karawang.

Foto pemberian cinderamata dari PKB Karawang ke Rohati.

Ketika diwawancara, Mulyana menuturkan bahwa hal tersebut adalah moment yang luar biasa bagi DPC PKB Kabupaten Karawang.

"Ini moment yang luar biasa bagi kami DPC PKB Kabupaten Karawang, atas upaya yang dilakukan teman-teman dari DPC Garda BMI yang berhasil memulangkan saudara kita yaitu Bu Rohati, setelah sekian lama mengalami tindakan ketidak adilan. Alhamdulilah hari ini kami sangat bangga, sangat senang sekali bisa menerima kepulangan dari Bu Rohati ini sebagai Pahlawan Devisa, Pejuang Keluarga." Tuturnya.

Mulyana juga berharap agar kedepannya tidak akan terjadi lagi kasus seperti ini, dimanapun selalu dalam keadaan sehat wal afiat, bisa bekerja dengan baik dan bisa memberikan penghidupan bagi keluarga yang ditinggal di Indonesia, sehingga bisa sejahtera.

"Mudah-mudahan agar kedepannya tidak akan terjadi lagi kasus seperti ini, Saudara-saudari kita PMI dimanapun selalu dalam keadaan sehat wal afiat, bisa bekerja dengan baik dan bisa memberikan penghidupan bagi keluarga yang ditinggal di Indonesia, sehingga bisa sejahtera." Tambahnya.

Begitupula dengan Manan selaku Suami dari Rohati, ketika diwawancara dirinya sampai berulang kali mengucapkan terimakasihnya terhadap semua pihak yang telah membantu permasalahan hingga proses pemulangan istrinya tersebut, sehingga hari ini istrinya dapat kembali ke kampung halamannya dan berkumpul kembali dengan keluarganya.

"Terimakasih untuk Garda BMI Karawang, PKB Karawang dan semua pihak yang telah membantu permasalahan sampai pemulangan istri saya, sampai akhirnya kami sekarang bisa berkumpul kembali. Sekali lagi saya ucapkan Terimakasih yang sebesar-besarnya." Ucapnya.

Usai acara penyambutan berlangsung, kemudian Rohati diantarkan ke Tirtajaya, dan disana ternyata Kepala Desa Srikamulyan pun turut menyambut kedatangan salah satu warganya yang sudah berhasil dipulangkan oleh Garda BMI, dan ia pun mengucapkan rasa terimakasihnya atas segala perhatian dan bantuan dari pihak terkait.

"Saya selaku Kades Srikamulyan, sangat berterimakasih atas bantuan yang telah dilakukan Garda BMI, PKB maupun semua pihak terkait yang terlibat untuk membantu proses pemulangan Rohati." Ucapnya.

Usai mengantarkan Rohati, Rasmana selaku Ketua Garda BMI Karawang juga menyampaikan bahwa terkait pemulangan tersebut tidak serta merta kasusnya telah selesai, dirinya mengaku akan mengambil langkah lebih lanjut terkait pertanggungjawaban dari pihak penempatan PMI yang terlibat didalamnya.

"Terkait pemulangan PMI ini, tidak serta merta kasusnya telah selesai ya, kami akan mengambil langkah lebih lanjut terkait pertanggungjawaban dari pihak penempatan PMI yang terlibat didalamnya." Tutupnya.
(NN).

IMG-20220604-WA0001

Diduga Dikerjakan Oknum Pemborong Nakal, Papan Informasi Tak Terpasang Disekitar Lokasi Proyek Pengecoran Jalan Setapak Desa Sumurgede.

Foto di area lokasi pekerjaan yang tak ditemukan papan informasi.

Jendela Jurnalis Karawang -
Ditahun 2022, Pemerintah Kabupaten Karawang tengah gencar melaksanakan pembangunan infrastruktur melalui Anggaran Pembelanjaan Belanja Daerah yang di salurkan melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) maupun Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Untuk setiap Desa yang tak tersentuh oleh Anggaran Dana Desa.

Namun sangat disayangkan, ternyata niat baik Pemerintah selalu saja ada yang dimanfaatkan oleh oknum pengusaha atau pemborong nakal yang menerima Surat Perintah Kerja (SPK) Proyek Pekerjaan mengabaikan terkait keterbukaan informasi anggaran, panjang dan luas pekerjaan, sampai nama perusahaan yang mengerjakannya, agar diketahui dan dapat diawasi dalam pengerjaannya oleh Masyarakat.

Seperti halnnya Pekejaan Pengecoran Jalan Setapak yang ada di Dusun lll, RT 02, RW 03, Desa Sumurgede, Kecamatan Cilamaya Kulon. Pekerjaan yang diduga anggarannya dari Dinas PRKP tersebut diduga dikerjakan secara asal-asalan, bahkan Papan informasi pun tak ditemukan dilokasi pekerjaan, layaknya proyek siluman tak bertuan, bahkan Pengawas dari PRKP pun tak terlihat ada dilokasi.

Padahal hal tersebut tertuang dengan jelas dalam Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Nomor 14 Tahun 2008 dan Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan Nomor 70 Tahun 2012, dimana mengatur setiap pekerjaan bangunan fisik yang dibiayai negara wajib memasang papan nama proyek, dimana memuat jenis kegiatan, lokasi proyek, nomor kontrak, waktu pelaksanaan proyek dan nilai kontrak serta jangka waktu atau lama pekerjaan.

Hingga hal tersebut menuai statement dari Asep saepudin alias Caul selaku Ketua LSM NKRI Cilamaya Kulon, ia menyayangkan dengan adanya pekerjaan Peoyek yang terkesan asal-asalan dan seperti proyek siluman.

"Jaman yang sudah terbuka seperti ini, ko masih ada ya Pemborong yang mengerjakan Proyek Pemerintah tanpa memasang Papan Informasi, dan pengerjaan nya pun terkesan sembunyi-sembunyi, bahkan ketika kami bersama awak Media turun langsung ke lokasi pekerjaan, kita sangat kaget. Pekerjaan di lakukan malam hari dan berapa luas, panjang pekerjaan nya pun kita tidak tau. Cuma tebalnya coran itu paling ada sekitar 8 cm. Kok terkesan seperti Proyek Siluman saja. Ini suatu temuan yang harus kita laporkan ke dinas terkait." Ungkapnya. Sabtu (4/6/2022).

Masih kata Caul, menurutnya kalau Dinas terkait tidak melakukan teguran atau sanksi terhadap pengusaha yang mendapatkan SPK tersebut, dirinya mengaku akan membuat laporan terkait temuan pelanggaran tersebut ke Kejari Kabupaten Karawang.

"Kalau pengawas dari Dinas PRKP Kabupaten Karawang tidak melakukan teguran atau sanksi kepada pengusaha yang mendapatkan SPK proyek Jalpak tersebut. Ya terpaksa kita harus buat informasi laporan adanya temuan ke KEJARI Kabupaten Karawang, agar kedepannya tidak ada lagi pemborong yang suka-suka dia mengerjakan proyek pemerintah ini" Tambahnya.

Ketika awak media menanyakan mandor dan meminta keterangan terkait informasi detail pekerjaan dalam proyek tersebut, ada salah satu orang yang diduga sebagai mador menghampiri, dirinya berdalih bahwa Papan Informasi proyek tersebut tertinggal dikantor.

"Papan Informasinya ketinggalan dikantor A" Ujarnya.
(NN).

IMG-20220603-WA0000

BPN dan Pemdes Batujaya Tak Hadir Constatering, Syafrial Bakri SH : “Artinya Sudah Tidak Menghargai Negara dan Hukum Itu Sendiri.”

Jendela Jurnalis Karawang -
Ketidakhadiran Pemerintah Desa (Pemdes) Batujaya dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Karawang, kembali menjadi penyebab gagalnya Pengadilan Negeri (PN) Kelas 1B Karawang laksanakan pencocokan terhadap letak, luas dan batas-batas (constatering) tanah sengketa atau objek eksekusi yang kedua kalinya dalam proses perkara permohonan eksekusi nomor 4/Pdt-Eks/2022/PN Krw Jo. nomor 30/Pdt.Bth/2009/PN Krw Jo. nomor 39/Pdt.G/1998/PN Krw yang berlokasi di Desa Batujaya, Kecamatan Batujaya, Kamis (2/6/22).

Meski kembali gagal laksanakan constatering untuk kedua kalinya, Juru Sita PN Kelas 1B Karawang, Musa Lombo menegaskan, bahwa ketidakhadiran perwakilan Pemdes Batujaya dan BPN Karawang adalah hak mereka.

"Ini kan tidak bisa kita paksa, kami menjalani, panggil secara patut, secara resmi namun dia tidak kemari ya sudah," tegasnya.

Ia juga menjelaskan, bahwa pelaksanaan constatering bukanlah gagal dilakukan, tetapi hanya tertunda.

"Hanya tertunda, tidak ada pembatalan (constatering), semua itu akan berjalan. Jadi nanti ada tahapan-tahapan selanjutnya, dan akan berjalan terus sesuai koridor aturannya, prinsip-prinsip menjamin hak subyektif pemilik lahan tetap kita perhatikan," jelas Musa.

Menyikapi ketidakhadiran Pemdes Batujaya dan BPN Karawang, pemohon eksekusi, Muhamad Zaenudin melalui kuasa hukumnya, Syafrial Bakri mengatakan, semestinya Pemdes Batujaya taat dan patuh kepada perintah negara yang dikemukakan melalui berita undangan dari PN Karawang dan sudah diterimanya dengan baik.

"Pengadilan ini adalah negara, yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Ketidakhadiran Kades sebagai pimpinan Pemdes atau perwakilannya, artinya sudah tidak menghargai negara dan hukum itu sendiri," tegas Syafrial Bakri.

Ia juga mengatakan, sepatutnya Kades Batujaya atau perwakilannya hadir dalam pelaksanaan constatering tersebut, untuk menjelaskan secara konkret tentang letak, luas dan batas-batas lahan sengketa yang berlokasi di wilayah kerjanya.

"Pemdes Batujaya juga (pada masanya) yang telah mengeluarkan pernyataan berupa SKD yang dijadikan landasan atau dasar SHM 185 oleh pihak termohon. Tentu penjelasan dan pertanggungjawaban hukumnya harus jelas dan tegas," ungkapnya.

Terhadap ketidakhadiran BPN Karawang, Syafrial Bakri pun mengungkapkan bahwa BPN Karawang telah diundang dua kali oleh PN Karawang, diminta untuk mendampingi constatering tapi BPN tidak hadir.

"BPN sebagai lembaga negara harus bertanggungjawab terhadap produknya, SHM nomor 8 dan SHM nomor 185. Dengan tidak hadirnya BPN pelaksanaan constatering pun dua kali tertunda," katanya.

Pernah diberitakan, pelaksanaan constatering sebelumnya pada Rabu (18/5/22) lalu, gagal dilaksanakan dengan adanya keberatan dari pihak termohon dalam perkara, yang dikarenakan tidak hadirnya perwakilan Pemdes setempat dan BPN Karawang.

Seperti diketahui, perkara sengketa tanah yang berujung permohonan eksekusi saat ini telah melalui proses hukum yang panjang. 3 tingkatan peradilan, dari Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi hingga Mahkamah agung. 6 kali gelaran sidang dan selalu dimenangkan oleh pemohon ekseskusi, Muhamad Zaenudin.
(Red.)

IMG-20220603-WA0001

SMK TKM Tempuran Bagikan Langsung Surat Kelulusan Kepada Wali Murid, Antisipasi Euforia Berlebihan Pelajar Dalam Merayakan Kelulusan.

Foto penyerahan Surat Kelulusan kepada Wali Murid SMK TKM Tempuran.

Jendela Jurnalis Karawang -
SMK Taruna Karya Mandiri (TKM) Tempuran, hari ini tengah melaksanakan pembagian Surat Kelulusan untuk Angkatan 2021-2022. Jum'at (3/6/2022).

Untuk lulusan tahun ini, sebanyak 250 siswa dari 2 jurusan yang terdiri dari 8 kelas, dan semuanya dinyatakan telah Lulus mengikuti Ujian Sekolah, Praktek maupun Kompetensi Keahlian.

Dalam melaksanakan pembagian Surat Kelulusannya, SMK TKM menerapkan sistem dengan dibagikan kepada Wali Murid secara langsung, agar hasil prestasi yang dicapai para Siswa maupun Siswinya dapat diketahui langsung oleh para Wali Murid.

Tampak hadir juga Kanit Sabhara Aiptu Sigit S dari Polsek Tempuran turut mendampingi dan menghadiri kegiatan tersebut, mengawasi dan memberikan himbauan secara langsung, guna mengantisipasi kegiatan negatif pasca pembagian Surat Kelulusan.

Foto Kepala Sekolah SMK TKM Tempuran bersama Anggota Polsek Tempuran.

Selain itu, inisiatif yang dilakukan SMK TKM Tempuran juga bertujuan untuk mencegah adanya Siswa-Siswi yang menggelar agenda konvoi dan mencurat coret seragam sekolah usai mendapatkan Surat Kelulusan.

Seperti yang diterangkan Sukatmo S.Pd Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK TKM Tempuran, menurutnya lebih baik Kelulusan di isi dengan kegiatan positif, daripada dipergunakan untuk Konvoi yang dapat menimbulkan efek buruk bagi Siswa maupun penilaian dimata Masyarakat.

"Lebih baik Kelulusan di isi dengan kegiatan positif, daripada dipergunakan untuk Konvoi yang nantinya dapat menimbulkan efek buruk bagi Siswa maupun penilaian dimata Masyarakat. Seragam bekas Sekolah kan bisa saja disumbangkan untuk adik kelasnya yang kurang mampu." Terangnya.

Sukatmo juga menambahkan, bahwa hal tersebut telah diantisipasi dengan berkoordinasi bersama Polsek, Satgas Pelajar wilayah 3 maupun Tokoh Pemuda setempat.

"Sebelum membagikan Surat Kelulusan, hal ini juga sudah di antisipasi melalui koordinasi dengan Polsek setempat bersama Satgas Pelajar diwilayah 3, maupun Tokoh Pemuda Desa setempat." Tambahnya.

Hal tersebut juga rupanya telah disepakati bersama Ketua Angkatan yang telah ditunjuk secara resmi untuk lulusan di tahun ini, dan berdasarkan kesepakatan bersama itu pula, Ketua Angkatan tersebut menyatakan bahwa seragam sekolah mereka akan disumbangkan untuk adik-adik kelasnya yang kurang mampu.
(NN).

IMG-20220602-WA0003

O2SN, FLS2N dan Olahraga Tradisional Tingkat SD se-Kecamatan Cilamaya Kulon Resmi Digelar di SDN Manggungjaya l.

Foto panitia penyelenggara kegiatan O2SN bersama Pemdes Manggungjaya dan Muspika Cilamaya Kulon.

Jendela Jurnalis Karawang -
Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN), Olahraga Sains Nasional (OSN), Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) beserta Olahraga Tradisional Tingkat Sekolah Dasar se-Kecamatan Cilamaya Kulon resmi digelar pada Kamis pagi (2/6/2022) melalui Upacara pembukaan yang digelar di halaman SDN Manggungjaya 1, Desa Manggungjaya.

Pada Upacara pembukaan O2SN tersebut, selain dihadiri Ketua Korwilcambidik, K3S, Ketua PGRI dan Kwarran se-Kecamatan Cilamaya Kulon, dihadiri pula oleh Asan Suhendi SE selaku perwakilan Pemdes Manggungjaya, bersama MP Endang Setia selaku Perwakilan dari Camat Cilamaya Kulon yang kebetulan berhalangan hadir.

Pada O2SN tahun ini, di Kecamatan Cilamaya Kulon sendiri diikuti oleh sekitar 900 Peserta Pelajar Sekolah Dasar, melinggkupi 578 putra, dan 322 putri, meliputi Cabor Outdoor, Seni dan Tradisional, sementara untuk kepanitiaan sendiri berjumlah sekitar 65 Orang.

Dalam kegiatan tersebut, untuk sebagian besar Cabor outdoor seperti Sepakbola mini, Volleyball mini maupun Cabor Tradisional seperti Egrang, Panahan dan Seni digelar di SDN Manggungjaya 1, sementara untuk Cabor lainnya seperti Bulu Tangkis dan Tenis meja diselenggarakan di Aula PGRI dan di Aula Korwilcambidik Kecamatan Cilamaya Kulon.

Foto rangkuman kegiatan O2SN.

Ketika diwawancara, Yayan Sugianto SPd, Selaku Ketua Panitia yang ditemui saat bersama Dra Hj Popon Epon S.Pd selaku Ketua Korwilcambidik Cilamaya Kulon menuturkan bahwa sebanyak 16 Cabor outdoor diselenggarakan pada kegiatanhari ini, setelah sebelumnya pada Februari lalu menyelenggarakan perlombaan Bidang Akademik atau OSN di lokasi yang berbeda.

"Jadi untuk kegiatan O2SN hari ini, yaitu sebanyak 16 Cabang Olahraga Outdoor Seni dan Tradisional diselenggarakan, sementara untuk Bidang Akademik atau OSN itu sudah kami selenggarakan lebih dulu pada Bulan Februari 2022 lalu." Tuturnya.

Sementara itu, Asan Suhendi SE selaku perwakilan dari Pemdes Manggungjaya juga mengungkapkan bahwa ia sangat mendukung adanya kegiatan tersebut, bahkan dirinya mengaku kedepannya akan berupaya semaksimal mungkin untuk mengupayakan ketersediaan sarana olahraga umum maupun untuk Sekolah-sekolah yang ada di Desa Manggungjaya.

"Kami selaku Pemdes Manggungjaya, sangat mendukung untuk kegiatan O2SN ini, selain itu, kami juga kedepannya akan berupaya untuk mendirikan sarana olahraga umum maupun untuk sekolah-sekolah yang ada di sekitar Manggungjaya, entah nantinya lewat pengajuan aspirasi maupun melalui Dinas terkait." Ungkapnya ketika ditemui dalam sela kegiatan O2SN tersebut.
(NN).