Jendela Tokoh & Opini

IMG-20241019-WA0083

Pererat Tali Silaturahmi Antar Umat, KPJ Karawang Gelar Santunan dan Maulid Nabi

Kegiatan Santunan Yatim Piatu dan Kaum Dhuafa

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Anak Yatim Piatu dan Kaum Dhuafa memperoleh santunan dari Kelompok Pengamen Jalanan (KPJ) Karawang H. Haris Mulya dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad Shalallahualaihi Wa Salam (SAW) 1446 Hijriah. Sabtu (19/10/24).

Dengan tema Dengan Spirit Nabi Muhammad SAW : 'Menebar Empati Perkuat Silaturahmi,' acara ini diselenggarakan Kelompok Pengamen Jalanan (KPJ) Karawang yang digelar di Taman Kota, Jalan Ade Irma Suryani Karawang juga dihadiri oleh tokoh masyarakat serta warga setempat.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT dan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW, serta menguatkan silaturahmi antar umat.

Kepada awak media Ketua KPJ Karawang Haris Mulya mengatakan acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sebagai ajang mempererat tali silaturahmi.

"Alhamdulillah saya merasa bahagia dan bangga karena dengan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW ini, Selain itu, terselenggaranya aktivitas keagamaan yang ada di tengah masyarakat sangat berguna untuk memperkuat keimanan dan mempererat rasa persaudaraan," ucapnya.

Haris Mulya menambahkan, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW juga memberikan santunan kepada anak yatim piatu dan kaum dhuafa ini menjadi salah satu perwujudan perilaku kita dalam meneladani Rasulullah, karena Rasulullah pernah bersabda.

"Bahwa Barang siapa menjaga anak yatim diantara umat islam sampai menjaga makan dan minumnya, pasti Allah SWT akan memasukan orang tersebut kedalam Surga,” tambahnya.

Selain rangkaian santunan anak yatim piatu dan pemberian bantuan kepada kaum duafa, Maulid Nabi Muhammad yang digelar KPJ Karawang juga mengelar siraman rohani oleh Ustad Fariz Al Hapid dari Pondok Pesantren Nurul Salam Karawang, serta membaca sholawat Nabi bersama hadroh Majelis Dzikir Jamiatul Riadho Karawang yang dipadukan dengan hiburan dadi anggota KPJ Karawang. (red)*

IMG-20240910-WA0138

Maju Jadi Calon Wakil Bupati Karawang, Inilah Sosok H. Maslani

H. Maslani

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Karawang  untuk pemilihan Bupati periode 2024-2029, akan diikuti oleh pasangan Aep Syaepuloh dan H. Maslani.

Lantas, sosok seperti apakah H. Maslani yang kini maju sebagai calon Wakil Bupati Karawang yang berjulukan Kota Pangkal Perjuangan berpasangan dengan H. Aep Saepuloh, berikut rangkumannnya ;

H. Maslani mulai berkibar di Karawang ketika gelaran Pileg 2024, beliau mencalonkan anggota legislatif DPR RI. Gerakanya masif, silaturahmi, alat peraga, relawan, semua bergerak sehingga namanya cukup dikenal di masyarakat Karawang, Purwakarta, dan Bekasi. Beliau tinggal di kota baru Karawang, dan terkenal dengan kedermawanan dan peduli sosial yang tinggi di wilayah sekitarnya.

Pria yang lahir di Demak Jawa tengah, mulai menetap dan menjadi warga Karawang tahun 2001 semua anaknya lahir di Karawang.

Lebih dari 23 tahun beliau menjadi warga Karawang dan banyak memberikan kontribusi yang positif untuk perekonomian wilayah sekitar. Beliau membuka Lio dengan masyarakat sekitar yang bekerja, membuka lahan pertanian yang membantu perekonomian sekitar.

Salah satu usaha yang menonjol adalah beliau seorang pengusaha di bidang property yang sukses, dengan perumahan perumahan yang dibangun di wilayah Karawang, yang membuka lowongan pekerjaan dan solusi rumah tinggal untuk masyarakat Karawang.

Itu semua bentuk nyata dari sumbangsih beliau terhadap perekonomian Karawang dimana karyawan, pajak penghasilan, semua menjadi PAD buat kab. Karawang.

H Maslani juga seorang purna kepolisian Rebuplik Indonesia. Dengan latar belakang keilmuan sebagai mantan aparatur negara, beliau dibekali dengan semua keilmuan tentang kepolisian, dimana pendidikan tenang analisa, strategy, juga merupakan bagian dari asar keilmuan yang beliau miliki. Semua dibuktikan dengan keberhasilan beliau menjadi seorang Pengusaha di bidang property.

Seperti apa sosoknya? Jangan melihat dari ‘penampilan’ karena beliau orang yang sangat low profile, apa adanya, sederhana, humoris dan terbuka.

Sosoknya yang hangat, bersahabat, dan yang sangat peduli terhadap hal yang religius, santuan anak yatim, peduli dengan perkembangan keagamaan dengan support support yang selalu beliau lakukan. Beliau juga akrab dengan berbagai kalangan khusunya juga kaum Alim Ulama.

Sejarah Karawang tidak lepas dari kerajaan Mataram, kerajaan Sumedang Larang, dan kesultanan Banten. Karena era VOC ribuan masyarakat dari Jawa timur, Jawa Tengah dibawa kesultanan Mataram bersama keluarganya menetap di Karawang.

Kesultanan Banten juga mengirimkan pasukannya untuk menetap di Karawang, jadi sejarah Karawang itu sangat panjang kalau dulu banyak yang datang ke Karawang untuk pertanian, sekarang untuk perindustrian. Jadi Karawang adalah sebuah wilayah sudah dari jaman pendahulu kita menjadi tempat persinggahan, dan tempat untuk tujuan tujuan untuk melanjutkan kehidupan.

Ketika bicara asal usul, mari kita lebih bijaksana karena saya yakin leluhur kita juga berasal dari berbagai wilayah khususnya pulau Jawa termasuk Banten.

“Kakek saya juga berasal dari Banten, nenek saya keturanan Cianjur, kakek saya dari Ayah berasal dari Bogor yang membuka wilayah pesisir. Istri saya juga keturunan dari Jawa timur, dari Sumatera Utara, dari bandung,Garut,  artinya semua kita punya asal usul yang beragam,” ujar H. Maslani

Pertanyaannya jelas H. Maslani kenapa kita selalu berbicara pribumi dan no pribumi, bagi saya itu adalah warisan dari pemikiran orde baru.

“Kita sudah beda jaman, kalau seseorang sudah menetap puluhan tahun, punya KTP Karawang, anak anaknya lahir di Karawang, apakah masih mempertanyakan tentang status kependudukan? Bagi saya itu kurang bijak karena kita Indonesia, kita Nasionalis, kita negara demokratis,” pungkasnya. (red)*

IMG-20240910-WA0137

Dilantik Jadi Sekda, Asep Aang Nyatakan Komitmen Untuk Bekerja Secara Kolaboratif

Foto saat pelantikan Asep Aang menjadi Sekda Karawang

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Aang Rahmatullah resmi dilantik sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Karawang oleh Bupati Karawang H. Aep Syaepuloh. Pelantikan dilaksanakan di Aula Husni Hamid, Jumat (6/9/24).

Pelantikan ini dihadiri oleh jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), para Asisten Daerah (Asda) 1, 2, dan 3, kepala dinas, kepala Bawaslu Karawang, serta sejumlah organisasi masyarakat dan komunitas.

Asep Aang Rahmatullah diangkat menggantikan Acep Jamhuri yang sebelumnya mengundurkan diri dari jabatannya. Pelantikan ini juga mengakhiri masa tugas Pj. Sekda Eka Sanatha, yang selama ini menjabat sebagai pelaksana harian.

Bupati Karawang H. Aep Syaepuloh mengucapkan selamat atas dilantiknya Asep Aang Rahmatullah sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Karawang.

“Saya mengucapkan selamat kepada saudara H. Asep Aang yang hari ini resmi dilantik menjadi Sekda Karawang, semoga dengan dilantiknya ini mampu meningkatkan kinerja ASN lebih baik,” ujarnya.

Ia juga berharap dengan jabatan dan tugas yang diamanahkan mampu dijalankan dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan rasa ikhlas.

“Saya harap mudah-mudahan tugas dan amanah yang diberikan, kerjakan dengan ikhlas dan penuh tanggungjawab,” ujarnya.

Ia juga berpesan agar terus meningkatkan koordinasi dan kolaborasi terkait penyelesaian permasalahan-permasalahan yang ditemui untuk kemajuan Kabupaten Karawang.

Pada kesempatan yang sama, Sekda baru, Asep Aang Rahmatullah, menyatakan komitmennya untuk bekerja secara kolaboratif dengan semua pihak. Selain itu Ia menyampaikan terkait tugas Sekda sebagai komunikator, katalisator, evaluator dan regulator.

Juga, sebagai motivator dan inspirator bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam hal percepatan atau pelayanan kepada masyarakat sehingga terciptanya pembangunan yang baik bagi daerah.

“Sesuai arahan Bupati, tidak ada satu pun pekerjaan yang bisa diselesaikan sendiri. Saya akan bekerja sama dengan seluruh pihak untuk melanjutkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Kabupaten Karawang,” ujar Aang.

Mengenai posisinya sebagai Plt. BKPSDM dan Bapenda, Asep mengungkapkan bahwa kekosongan jabatan tersebut akan segera diisi melalui Baperjakat.

“Kami akan memastikan posisi yang kosong segera terisi agar pemerintahan tetap berjalan dengan baik,” pungkasnya.

Pelantikan ini menjadi langkah baru dalam pemerintahan Kabupaten Karawang, dengan harapan kolaborasi dan sinergi antar pihak terus terjalin demi kemajuan daerah.(red)*

IMG-20240907-WA0029

Jelang Pilkada, Ketum F-BUMINU Harapkan Upaya Perlindungan PMI Harus Jadi Program Wajib Kepala Daerah

Ali Nurdin Abdurahman, Ketua Umum Federasi Buruh Migran Nusantara Sarbumusi (F-BUMINU)

Jendela Jurnalis Jakarta – Ali Nurdin Abdurahman, Ketua Umum Federasi Buruh Migran Nusantara Sarbumusi (F-BUMINU), menyoroti peran vital Pekerja Migran Indonesia (PMI) dalam perekonomian nasional. Menurut data Bank Dunia, PMI menyumbangkan devisa negara terbesar kedua setelah sektor Migas, dengan nilai mencapai sekitar 200 triliun rupiah per tahun. Angka ini menunjukkan betapa besar kontribusi PMI tidak hanya terhadap ekonomi nasional, tetapi juga dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah asal mereka.

Namun, Ali Nurdin mengungkapkan keprihatinannya terhadap perlindungan yang masih minim bagi para pekerja migran.

"Sampai saat ini, perlindungan terhadap PMI belum mendapatkan perhatian yang serius. Undang-undang nomor 18 tahun 2017 yang seharusnya melindungi PMI belum terimplementasi dengan baik, terutama di daerah-daerah kantong PMI itu sendiri," ujarnya.

Dalam menghadapi Pilkada Serentak se-Indonesia, Ali Nurdin berharap agar perlindungan dan perbaikan tata kelola penempatan pekerja migran menjadi program wajib para calon kepala daerah, terutama di daerah-daerah yang menjadi kantong PMI. Ia menekankan pentingnya para calon pemimpin daerah untuk memiliki komitmen yang kuat dalam melindungi dan meningkatkan kesejahteraan PMI, yang menjadi tulang punggung devisa negara.

Selain itu, Ali Nurdin juga menyoroti peluang besar yang dimiliki Indonesia dalam menghadapi era Bonus Demografi. "Indonesia saat ini sedang berada dalam era Bonus Demografi, di mana proporsi penduduk usia produktif lebih besar dibandingkan dengan penduduk non-produktif. Ini adalah peluang besar bagi sektor pekerja migran untuk meningkatkan produktivitas ekonomi serta menjadi solusi dalam mengurai tingginya angka pengangguran di Indonesia," tambahnya.

Menurutnya, pengelolaan yang baik dan perlindungan yang memadai bagi PMI akan membawa dampak positif bagi perekonomian daerah dan nasional. Oleh karena itu, Ali Nurdin mendorong agar isu ini tidak hanya menjadi perhatian pemerintah pusat, tetapi juga pemerintah daerah, terutama dalam konteks Pilkada 2024.

Dengan komitmen yang kuat dari para pemimpin daerah, diharapkan perlindungan terhadap PMI dapat semakin ditingkatkan, sehingga mereka dapat bekerja dengan tenang dan produktif, serta memberikan kontribusi yang lebih besar bagi kemajuan Indonesia. (red)*

Editor : Nunu Nugraha

IMG-20240907-WA0016

Soroti Pelantikan Sekda Karawang, Praktisi Hukum Menduga Ada Unsur Kepentingan Politik

Ujang Suhana, Praktisi Hukum Karawang

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Detik-detik jelang penetapan pasangan calon (paslon) kontestasi Pilkada Karawang 2024, Bupati Karawang H. Aep Syaepuloh yang juga bakal calon bupati di Pilkada Karawang melantik Asep Aang Rahmatullah menjadi sekretaris daerah (Sekda) pada Jumat (6/9/2024) siang sekira pukul 13.00 WIB.

Namun pelantikan sekda tersebut menuai kritikan tajam dari praktisi hukum Karawang, Ujang Suhana.

Menurut Ujang, wajib hukumnya bagi bupati apalagi yang bersangkutan kembali menyalonkan diri di Pilkada Karawang untuk mengikuti aturan UU RI yang berlaku dan jangan bertindak di luar UU demi Kepentingan politik PILKADA dengan menggunakan Abuse Of Power (penyalahgunaan kekuasaan), namun semestinya harus berdasarkan pada peraturan atau perundang-undangan yang berlaku.

Ia membeberkan sejumlah regulasi di antaranya seperti Pasal 132 A Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2008 tentang Pemilihan Pengesahan Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

“Bahwa menurut saya dengan berdasarkan uraian diatas, maka jelas pasti akan menjadi obyek sengketa bertentangan dengan Peraturan Perundangan yang berlaku yang telah di atur dengan ketentuan Pasal 71 ayat (1) Undang Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota Menjadi Undang-Undang,” ucapnya.

Ujang menegaskan, dalam aturan itu dalam Pasal 71 ayat (1) Pejabat negara, pejabat daerah, pejabat aparatur sipil negara, anggota TNI/POLRI, dan Kepala Desa atau sebutan lain/Lurah dilarang membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon.

Ujang kembali menjelaskan, oleh karena itu maka di pasal 71, ayat (2) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016,Tentang Perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015, tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi Undang-Undang Pasal 71, ayat (2) berbunyi ‘Gubernur atau Wakil Gubernur, Bupati atau Wakil Bupati dan Walikota atau Wakil Walikota dilarang melakukan penggantian pejabat 6 (enam) bulan sebelum tanggal penetapan pasangan calon sampai dengan akhir masa jabatan kecuali mendapat persetujuan tertulis dari Menteri.
Lalu ayat (4) bahwa Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (3) berlaku juga untuk penjabat (Pj.) Gubernur atau Penjabat (Pj) Bupati/Walikota.

“Saya menyatakan secara tegas. Obyek sengketa bertentangan dengan Surat Imbauan Badan Pengawas Pemilu RI (Bawaslu RI) Nomor. 438/ PM/K1/03/2024, atau bertentangan peraturan perundangan yang berlaku , maka sejak tanggal 22 Maret 2024, Gubernur/Kepala Daerah dilarang mengganti pejabat/PNS, kecuali mendapat persetujuan tertulis dari Menteri Dalam Negeri,” tegasnya.

Ia menambahkan, pelantikan Sekda Karawang potensi mengakibatkan sengketa karena diduga dilakukan demi kepentingan politik dalam Pilakda Karawang 2024 dengan menggunakan Abuse Of Power.

“Bagi pejabat, Gubernur, Bupati/ Walikota yang melakukan pelanggaran UU NO 10 tahun 2016 pasal 71 (2) dan pasal 162 {3} bisa di pidana penjara dan denda dan larang secara UU 6 bulan sebelum penetapan calon yaitu terhitung sejak tanggal 22 Maret 2024 tidak boleh Bupati dan Walikota melaksanakannya,” tutupnya. (red)*

IMG-20240901-WA0072

Ungguli Rivalnya, M. Sani AD Terpilih Jadi Ketua Pemuda Gampong Cot Darat Periode 2024 – 2029

Foto bersama antara 2 kandidat beserta panitia dan aparatur setempat

Jendela Jurnalis Aceh Barat, ACEH - Pemilihan Ketua Pemuda Gampong Cot Darat periode 2024-2029 yang dilaksanakan di Balai Desa Gampong Cot Darat berjalan dengan lancar. Minggu (1/9/24).

Heri Satria, S.Pd selaku Ketua Pelaksana pemilihan melaporkan bahwa Pemilihan Ketua Pemuda Gampong Cot Darat dilakukan secara langsung dengan diikuti oleh 2 orang kandidat.

Adapun untuk 2 kandidat tersebut adalah Robi Diansah dengan nomor urut 1, dan M. Sani AD dengan nomor urut 2.

Dalam pelaksanaannya, kegiatan pemilihan tersebut dimulai sejak pukul 8.30 WIB hingga pukul 14.00 WIB.

Dalam proses perhitungan suara, M.Sani AD (nomor urut 2) unggul atas rivalnya Robi Diansyah (nomor urut 1), dimana M. Sani AD memperoleh suara sah sebanyak 218 suara, sedangkan Robi Diansyah memperoleh suara sah sebanyak 177 suara. Sementara itu, untuk suara tidak sah atau rusak sebanyak 12 suara dari 810 pemilih yang terdaftar di dalam Daftar Pemilih Tetap (PDF).

Pada kesempatannya, Zulkarnain, S.Pd., selaku Keuchik (Kepala Desa) Gampong Cot Darat mengaku sangat berterima kasih kepada seluruh warga masyarakat dan panitia yang telah menyukseskan pemilihan Ketua Pemuda periode 2024-2029.

Lebih lanjut, Zulkarnain juga berharap kepada ketua pemuda terpilih, agar dapat mengemban amanah ini dengan baik dan berharap agar dibawah kepemimpinan ketua pemuda yang baru.

"Saya berharap, semua pemuda dapat bersatu padu dan menjadi penggerak utama dalam segala kegiatan sosial kemasyarakatan, demi mewujudkan pembangunan Gampong yang lebih baik," ucapnya.

Sementara itu, M. Sani AD selaku ketua pemuda terpilih pun mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh warga yang telah memberikan kepercayaan kepadanya.

"Terima kasih kepada yang telah memilih saya, dan mari kita bersatu dalam mewujudkan kepemudaan yang kompak di Gampong yang kita cintai ini," ungkapnya. (M.Jamil)*

IMG-20240816-WA0031

Ketuai ICK, H. Acep Kusnadi Siapkan Program Inovatif untuk Lima Tahun Kedepan

Foto jajaran pengurus ICK bersama Bupati Karawang

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Pengurus Islamic Center Karawang (ICK) periode 2024-2029 resmi dikukuhkan oleh Bupati Karawang H. Aep Syaepuloh di Aula Husni Hamid, Kamis (15/8/2024). Tampak sejumlah pimpinan OPD Karawang hadiri pengukuhan tersebut.

ICK kini dikomandoi oleh H. Acep Kusnadi, sedangkan H. Rafiudin Firdaus yang sebelumnya jadi ketua kini menjabat sebagai sekretaris, H. Asep Irawan Syafei duduk sebagai wakil sekretaris dan Andri Andriansyah diamanahi jabat bendahara.

H. Acep dalam perbincangannya dengan Wartawan di Sekretariat ICK pada Jumat (16/8/2024), menyampaikan, dalam lima tahun kedepan ada banyak PR yang mesti dibereskan olehnya bersama pengurus lainnya, baik dalam hal fisik bangunan (sarana prasarana) dan program syiar Islam.

“Tempo lima tahun kedepan, selain akan membenahi manajerial, kami akan urusi hal yang sederhana, yakni soal kebersihan lingkungan ICK,” ucapnya.

Ia memaparkan, lingkungan area ICK harus bersih dari sampah-sampah sehingga ICK tampak asri enak dipandang oleh publik. Begitu juga dalam hal keamanan dan kenyamanan.

“Masjid Al-Jihad harus ditata lebih rapi juga, sebentar lagi datang musim hujan para jamaah masjid tidak boleh terganggu dengan hal itu,” ucapnya.

Ia juga menyoroti persoalan area ICK yang masih terlihat genangan air ketika datang musim hujan.

“Kami akan perbaiki drainase. Apakah akan dibiarkan seperti dahulu kan tidak mungkin, perbaikan dan peningkatan drainase supaya tidak terjadi banjir ketika hujan, terjadinya genangan air di area ICK itu kan disebabkan aliran drainase tersendat oleh sampah,” ungkapnya.

Pihaknya pun akan lakukan penataan parkir di area ICK. Lokasi untuk motor atau kendaraan roda dua (R2) tentunya dibedakan tripnya dan dipisahkan dengan kendaraan mobil.

"Nanti ada petunjuk tidak disatukan parkir motor dan mobil. Kami tidak akan memungut uang parkir. Parkir free hanya saja ada kotak infak," ujarnya.

“Tiga hal itu saja dahulu yang diprioritaskan, sementara bidang-bidang lain sedang diformulasikan oleh pengurus lainnya, mereka diberikan keluasaan untuk improvisasi dan inovasi membuat program demi kemajuan ICK,” timpal pensiunan Kementerian Agama ini.

Mengawali tuganya sebagai Ketua ICK, H. Acep mengutip filosofi pernyataan mantan Presiden AS Bill Clinton dan Wapres Algore ‘Let’s work together and star with little success’.

“Marilah kita bekerja bersama-sama dan mulailah dengan kesuksesan yang kecil. Kesuksesan yang besar apapun bentuknya harus dimulai dengan hal-hal yang kecil dahulu supaya ada tahapan seperti Pak Harto pimpin negeri dengan konsep Repelita menjadi Pelita,” ujarnya.

H. Acep optimis dengan SDM-SDM yang menjadi pengurus ICK mumpuni untuk membangun peradaban Islam, khususnya masjid di Islamic Center menjadi pilot project bagi masjid lainnya.

Untuk menjadi pusat peradaban Islam di Karawang, pihaknya akan berkolaborasi dengan MUI dalam hal labelisasi makanan (produk) halal agar masyarakat bisa bedakan mana halal dan haram.

“Seperti halnya di Chulalongkorn University di Thailand, semua produk halal haram di Thailand ditayangkan disana dan mereka bekerjasama dengan MUI, saya pernah ke sana dan itu akan dicoba Kerjasama dengan MUI dan pihak lainya,” tandasnya.

Dalam hal penentuan 1 Ramadhan, 1 Syawal ddan 1 Muharram, ICK akan bekerjasama dengan Badan Hisab Rukyat (BHR) Karawang.

“Diharapkan ICK jadi tempat persatuan umat Islam, karena pengurus ICK ada perwakilan dari pelbagai ormas Islam, ada yang dari NU, Muhammadiyah, Persis ada, juga Mathlaul Anwar juga ada,” tuturnya.

Ia berharap juga impiannya ada hotel atau penginapan syariah berkapasitas 500 di area ICK bisa terwujud.

“Sehingga ketika musim haji tiba, para jamaah haji bisa istirahat dengan aman dan nyaman di situ. Kami sudah diberikan kebebasan oleh Bupati H. Aep Syaepuloh untuk jalankan program pada waktu pelantikan kemarin,” tutupnya. (red)*

IMG-20240812-WA00431

Miliki Niat dan Tekad Kuat, H. Bolenk Siap Mengabdikan Diri untuk Kemajuan Desa Kemiri

H. Solehudin / H. Bolenk

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Kepala Desa Pengganti Antar Waktu (PAW) adalah Kepala Desa yang dipilih dalam MusDes (Musyawarah Desa), biasanya hal tersebut terjadi akibat dari Kepala Desa Definitif berhenti atau diberhentikan dengan sisa masa jabatan lebih dari 1 tahun atau dikarenakan meninggal dunia. Masa jabatan Kepala Desa PAW sampai akhir masa jabatan Kades yang berhenti atau diberhentikan secara tetap. Senin (12/8/24).

Seperti yang terjadi di Desa Kemiri, Kecamatan Jayakerta, Kabupaten Karawang, yang mengalami salah satu kondisi tersebut, yakni dikarenakan Kepala Desa Kemiri mengundurkan diri pada saat mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Kabupaten Karawang. Terkait dengan hal tersebut, maka jabatan Kepala Desa Kemiri kini mengalami kekosongan.

Sementara itu, H. Solehudin atau yang biasa akrab disapa H. Bolenk selaku warga Dusun Kemiri, merupakan sosok yang kini digadang - gadang akan maju untuk mencalonkan diri pada Pemilihan Kepala Desa Pergantian Antar Waktu (PAW) yang kemungkinan akan digelar dalam waktu dekat.

Saat dikonfirmasi, H. Bolenk membenarkan dan menyatakan kesiapannya untuk maju dan mencalonkan diri pada Pemilihan Kepala Desa Pergantian Antar Waktu (PAW) di Desa Kemiri.

"Ya, Insya Allah saya siap maju dalam pemilihan Kepala Desa Pergantian Antar Waktu (PAW) yang akan di laksanakan di desa Kemiri ini nanti," ungkapnya.

Dengan niat dan tekad kuat, dirinya menegaskan keinginannya untuk memberikan warna dan perubahan baru di Desa Kemiri, yaitu dengan memulai langkah mengabdikan diri untuk membangun Kemiri ke arah yang lebih baik lagi.

"Insya Allah, karena tekad dan niat diri saya ingin membangun Desa Kemiri lebih baik lagi, agar bisa setara dengan desa - desa lain yang sudah terlihat lebih mapan di segala bidang. Rasa ini lah yang mendorong tekad dan niat saya ingin mengabdikan diri untuk masyarakat Desa Kemiri, dan Insya Allah keluarga pun mendukung," tegasnya.

"Mudah mudahan, apa yang menjadi tekad, niat dan cita - cita serta tujuan saya untuk ikut berkontribusi dalam membangun wilayah Desa Kemiri bisa terkabul. Dan semoga apa yang sudah menjadi tekad saya ini mendapat dukungan dari masyarakat Desa Kemiri dan semoga Allah SWT memberikan ridhoNya kepada saya, untuk bisa menjadi pemimpin pilihan masyarakat yang amanah untuk kemajuan di Desa Kemiri kedepannyA, terima kasih," pungkasnya. (NN/red)*

IMG-20240712-WA0024

Bah Wita, Sosok Pengrajin Kendang Asal Cilamaya Kulon yang Sudah 42 Tahun Konsisten Jalani Profesinya

Foto Bah Wita saat memperlihatkan bahan dan kendang yang sedang ia kerjakan

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR -
Di usianya yang sudah tak muda lagi, dengan berbekal bakat yang diturunkan oleh orang tuanya, Bah Wita (66) kini masih konsisten mejalankan profesi sebagai pengrajin kendang yang dijalankan sendiri dirumanya, yaitu di Dusun Kiserut, RT 002/001, Desa Tegalurung, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang.

Saat dikunjungi Jendela Jurnalis, Pria kelahiran 17 Agustus 1958 yang telah menjalani profesi sebagai pengrajin kendang sejak Tahun 1982 tersebut terlihat sedang melakukan proses finishing penyetelan 1 set kendang yang sudah siap pakai. Jum'at (12/7/24).

Dari keterangannya, Bah Wita menjelaskan bahwa dalam proses pembuatan kendang, dirinya selalu lebih mengutamakan kulitas dibanding kuantitas, terlebih dalam proses pembuatan 1 set kendang yang terdiri dari 1 kendang besar dan 2 kendang kecil itu biasanya bisa memakan waktu sekitar 2 hingga 3 bulan lamanya.

"Untuk 1 set kendang, proses mahatnya sekitar 2 minggu, terus nunggu kayunya kering, sampe bisa dipasangin kulit itu bisa memakan waktu sekitar 2 sampai 3 bulan," terangnya.

Selain itu, Bah Wita menjelaskan bahwa untuk bahan baku kulit kerbau dirinya memang tak memiliki kesulitan, karena dirinya sudah memiliki banyak kenalan beberapa pengusaha pemotongan hewan atau yang biasa disebut "jagal," dan dirinya cukup membeli kulit kerbau yang dirasa cocok dan memenuhi kriteria untuk pembuatan kendang.

"Kalo kulit mah alhamdulilah gak susah nyari, disekitaran kan banyak tukang jagal, kita tinggal pesen kulit yang bagus dan yang cocok untuk dibikin kendang," jelasnya.

Foto Bah Wita saat diwawancara

Namun, Bah Wita menambahkan bahwa, untuk mendapatkan bahan baku berupa kayu nangka yang akan dijadikan sebagai bahan pembuatan badan kendang pun cukup memakan waktu, dimana dirinya harus bekerjasama dengan tukang kayu untuk mendapatkan kayu nangka berkualitas.

"Untuk bikin kendang, kayunya harus kayu nangka, kalo bahan untuk kendang yang kecil mah banyak, yang agak susah itu buat kendang yang besar, karena sekarang rada susah nyari pohon nangka yang besar, palingan saya pesen ke tukang kayu," tambahnya.

Lebih lanjut, saat ditanyai terkait harga jual dari 1 set kendang yang diketahui memakan proses yang cukup lama tersebut, Bah Wita mengatakan bahwa nilai jualnya bervariatif, tergantung dari kualitas jenis kayu dan ukuran kendang yang dirinya buat. Untuk harganya, berada di kisaran 2.5 hingga 3 juta rupiah.

Di era perkembangan globalisasi saat ini, Bah Wita berharap agar seni di Kabupaten Karawang harus selalu dilestarikan dan tetap eksis, hal tersebut agar keberadaan seni tradisional yang bisa menjadi jalan pencari rejeki bagi para seniman tak tergerus perkembangan zaman.

Sementara itu, membahas tentang musik tradisional di Kabupaten Karawang, tentu kita tak asing dengan yang namanya musik Jaipong, dimana musik tersebut merupakan pelengkap pengiring tarian dengan iringan gamelan.

Adapun dalam gamelan itu sendiri, ada komposisi alat musik yang harus dimainkan, pada umumnya terdiri dari komposisi gendang, saron, bonang, gambang, panerus/kedemung, rebab, kecrek dan goong.

Terlebih, sebagaimana diketahui bahwa di Kabupaten Karawang memiliki tarian khas yang bernama "Goyang Karawang," yang sudah terkenal di tingkat Nasional hingga Internasional, tentunya peran serta dan keberadaan pengrajin gamelan khususnya kendang seharusnya masih akan dibutuhkan oleh kalangan seniman.

Penulis : Nunu Nugraha

IMG-20240705-WA0056

Berbekal Kesiapan dan Visi Misi, Acep Jamhuri Jalani Fit and Proper Test Balon Cabup di DPD Gerindra Jabar

Foto Acep Jamhuri saat berada di Kantor DPW Gerindra Jawa Barat

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Mantan Sekda Karawang Acep Jamhuri menjalani fit and proper test (uji kelayakan dan kepatutan) yang digelar di DPD Partai Gerindra Jawa Barat untuk menjadi bakal calon Bupati Karawang di Pilkada 2024.

Kegiatan yang dimulai pukul 16.30 WIB hingga pukul 17.30 WIB berlangsung dengan lancar tanpa ada kendala.
Dikabarkan Acep hadir dengan penuh keyakinan dan terlihat tenang sepanjang jalani tes tersebut.

Ketua Badan Pemenangan Pilkada (Bappda) DPC Partai Gerindra Karawang, H. Danu Hamidi, mengatakan, dengan hadirnya Acep mengikuti fit and proper test maka selesailah semua bakal calon bupati yang akan diusung Partai Gerindra di Pilkada Karawang 2024.

“Acep ini yang terakhir ikuti fit and proper test, sebelumnya Gina Swara dan H. Aep telah jalani tes,” ucapnya kepada media, Jumat (5/7/2024).

Ia menjelaskan, materi yang ditanyakan kepada Acep seputar visi misi, kesiapan fisik dan mental, kesiapan mencari bakal calon pasangan dan koalisi parpol.

“Mudah-mudahan di bulan Juli sudah ada hasilnya dan keluar pula rekomendasi dari Partai Gerindra,” tutupnya.

Sebelumnya, Gina Swara menjalani fit and proper test pada Jumat (14/6/2024). Kemudian H. Aep Syaepuloh jalani fit and proper test pada Jumat (21/6/2024). (red)*