Jendela Politik

H. Endang Sodikin Bakal Pimpin DPRD Karawang Berdasarkan SK DPP Partai Gerindra, Askun : “Mengapa Masih Ada yang Nyinyir?”

H. Endang Sodikin (kiri) Asep Agustian / Askun (kanan)

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Setelah spekulasi yang cukup panjang, teka-teki mengenai siapa yang akan menjadi Ketua DPRD Kabupaten Karawang periode 2024-2029 dari Fraksi Partai Gerindra akhirnya terjawab. Sebagai partai pemenang Pemilu 2024, Partai Gerindra berhak menduduki kursi Ketua DPRD, dan pilihan tersebut jatuh pada H. Endang Sodikin, S.Pd.I., S.H., M.H.

Informasi ini diperkuat oleh Asep Agustian, S.H., M.H., seorang pengamat pemerintahan, yang mengungkapkan bahwa dirinya telah mendapatkan konfirmasi mengenai penetapan Endang Sodikin melalui Surat Keputusan (SK) yang dikeluarkan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra.

"Saya sudah mendapat kabar bahwa beliau, H. Endang Sodikin, telah mendapat mandat dari DPP Partai Gerindra untuk menduduki posisi Ketua DPRD Kabupaten Karawang," ujar Asep kepada media pada Sabtu, 17 Agustus 2024.

Asep berharap bahwa keputusan ini dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak tentang pentingnya fatsun politik dan loyalitas tinggi dalam berorganisasi, terutama bagi para pengurus Partai Gerindra di Karawang.

Namun, ia juga menyayangkan adanya beberapa pihak yang masih mengkritik keputusan tersebut, meskipun SK sudah dikeluarkan oleh DPP Partai Gerindra dan ditandatangani langsung oleh Ketua Umum, Prabowo Subianto.

"Sudah jelas bahwa surat penetapan Endang Sodikin sebagai Ketua DPRD Kabupaten Karawang telah dikeluarkan oleh DPP Partai Gerindra. Mengapa masih ada yang nyinyir? Apalagi jika kritik tersebut datang dari sesama pengurus partai. Ini bukan sikap yang elok," tambahnya.

Sementara itu, Ecan Frandisco, Ketua Bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (OKK) Partai Gerindra Kabupaten Karawang, juga mengonfirmasi kebenaran SK tersebut. Ia menegaskan bahwa keputusan ini tidak terpengaruh oleh pernyataan dari salah satu pengurus DPC Partai Gerindra Kabupaten Karawang yang sempat diramaikan di media.

"Benar, surat penetapan untuk Ketua DPRD Kabupaten Karawang kepada Endang Sodikin sudah ada," ucap Ecan.

Ecan menekankan bahwa ada perbedaan antara tugas Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) dan tugas legislatif. "Yang berbicara di media itu Bapilu, yang seharusnya fokus pada strategi pemenangan pemilu, bukan urusan legislasi atau penetapan pimpinan DPRD. Kebijakan ini murni merupakan keputusan partai, dan tidak ada campur tangan Bapilu dalam urusan ini," tandasnya.

Dengan demikian, H. Endang Sodikin telah resmi ditetapkan sebagai Ketua DPRD Kabupaten Karawang untuk periode 2024-2029, sebuah keputusan yang diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi Kabupaten Karawang. (red)*

Miliki Niat dan Tekad Kuat, H. Bolenk Siap Mengabdikan Diri untuk Kemajuan Desa Kemiri

H. Solehudin / H. Bolenk

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Kepala Desa Pengganti Antar Waktu (PAW) adalah Kepala Desa yang dipilih dalam MusDes (Musyawarah Desa), biasanya hal tersebut terjadi akibat dari Kepala Desa Definitif berhenti atau diberhentikan dengan sisa masa jabatan lebih dari 1 tahun atau dikarenakan meninggal dunia. Masa jabatan Kepala Desa PAW sampai akhir masa jabatan Kades yang berhenti atau diberhentikan secara tetap. Senin (12/8/24).

Seperti yang terjadi di Desa Kemiri, Kecamatan Jayakerta, Kabupaten Karawang, yang mengalami salah satu kondisi tersebut, yakni dikarenakan Kepala Desa Kemiri mengundurkan diri pada saat mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Kabupaten Karawang. Terkait dengan hal tersebut, maka jabatan Kepala Desa Kemiri kini mengalami kekosongan.

Sementara itu, H. Solehudin atau yang biasa akrab disapa H. Bolenk selaku warga Dusun Kemiri, merupakan sosok yang kini digadang - gadang akan maju untuk mencalonkan diri pada Pemilihan Kepala Desa Pergantian Antar Waktu (PAW) yang kemungkinan akan digelar dalam waktu dekat.

Saat dikonfirmasi, H. Bolenk membenarkan dan menyatakan kesiapannya untuk maju dan mencalonkan diri pada Pemilihan Kepala Desa Pergantian Antar Waktu (PAW) di Desa Kemiri.

"Ya, Insya Allah saya siap maju dalam pemilihan Kepala Desa Pergantian Antar Waktu (PAW) yang akan di laksanakan di desa Kemiri ini nanti," ungkapnya.

Dengan niat dan tekad kuat, dirinya menegaskan keinginannya untuk memberikan warna dan perubahan baru di Desa Kemiri, yaitu dengan memulai langkah mengabdikan diri untuk membangun Kemiri ke arah yang lebih baik lagi.

"Insya Allah, karena tekad dan niat diri saya ingin membangun Desa Kemiri lebih baik lagi, agar bisa setara dengan desa - desa lain yang sudah terlihat lebih mapan di segala bidang. Rasa ini lah yang mendorong tekad dan niat saya ingin mengabdikan diri untuk masyarakat Desa Kemiri, dan Insya Allah keluarga pun mendukung," tegasnya.

"Mudah mudahan, apa yang menjadi tekad, niat dan cita - cita serta tujuan saya untuk ikut berkontribusi dalam membangun wilayah Desa Kemiri bisa terkabul. Dan semoga apa yang sudah menjadi tekad saya ini mendapat dukungan dari masyarakat Desa Kemiri dan semoga Allah SWT memberikan ridhoNya kepada saya, untuk bisa menjadi pemimpin pilihan masyarakat yang amanah untuk kemajuan di Desa Kemiri kedepannyA, terima kasih," pungkasnya. (NN/red)*

Sempat Gemborkan Hasil Survey, Askun Sindir Ketua DPC Partai Nasdem Karawang Jangan Kepedean

Asep Agustian, S.H., M.H., (Askun) pengamat politik senior Karawang

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Salah satu pengamat politik senior di kabupaten Karawang Asep Agustian, S.H., M.H., Mengingatkan ketua DPC partai Nasdem kabupaten Karawang Dian Pahrud Zaman untuk tidak terlalu percaya diri dengan calon yang diusung partainya. Pasalnya dalam dunia politik semuanya masih mungkin terjadi dalam hitungan detik.

Dikatakanya, bahwa ketua DPC partai Nasdem Kabupaten Karawang sempat menggembor gemborkan hasil survei indikator bulan Mei 2024 yang mengatakan bahwa H Aep secara elektabilitas dan popularitas berada di angka 80 persen lebih sedangkan pasangan lain hanya dibawah 20 persen.

"Jangan terlalu percaya diri dengan hasil survei, terlebih menganggap remeh calon lainya. Jangan sampai sekarang bilang menang menang, hasil akhirnya malah menangis,"katanya.

Selain itu, sambungnya, survei yang dilakukanya hanya sebatas calon bupati tidak dengan wakilnya. Sedangkan dalam pilkada itu ada bupati dan wakil bupati. "Ini surveinya survei baliho, makanya hasilnya mencapai 80 persen lebih," sindirnya.

Disampaikannya juga, bahwa dalam kontestasi politik setiap calon, pengusung ataupun tim jangan hanya sebatas berpikir menang. Karena setiap pertarungan ada kemungkinan menang dan ada kemungkinan kalah. "Saya tegaskan sekali lagi, jangan mikirnya menang menang, tahunya malah menangis," tegasnya.

Jikapun benar hasil survei mencapai 80 persen lebih, sambungnya, maka pilkada di kabupaten Karawang tidak perlu dilakukan. Karena partisipasi masyarakat kabupaten Karawang dalam pilkada tidak pernah mencapai angka 80 persen lebih.

"80 persen lebih itu angka yang cukup pantastis, kalau gtuh mah gak usah ada pencoblosan dan saya yakin semua calon juga punya surveinya masing-masing," katanya.

Diharapkannya, masyarakat kabupaten Karawang bisa menilai dengan baik para calon dan wakil calon bupati di Karawang. Maka dengan demikian pemilihan akan berdampak kepada kemajuan kabupaten Karawang. Jangan sampai hanya dengan uang 20 ribu suara yang menentukan masa depan kabupaten Karawang, bisa dibeli oleh kepentingan.

"Sampaikanlah ide dan gagasan yang berkualitas, agar masyarakat dapat menilai kualitas individu setiap calon. Jangan saling menjatuhkan dengan menyerang individu calon lainnya," tutupnya. (red)*

Terkait Baliho Bacabup Aep di Pohon, Ketum LBH Maskar Indonesia : “Jangan terburu-buru menyudutkan pihak lain sebelum semuanya jelas”

H. Nanang Komarudin, S.H., M.H., Ketua Umum LBH Maskar Indonesia

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Menyikapi ramainya pemberitaan terkait pemasangan alat sosialisasi yang diduga melanggar aturan seperti dipasang dipohon, H. Nanang Komarudin, S.H., M.H., selaku Ketua Umum Lembaga Bantuan Hukum Massa Keadilan Rakyat Indonesia Karawang (LBH Maskar) angkat bicara. Rabu (17/7/24).

Terkait adanya hal tersebut, H. Nanang mengungkapkan bahwa seharusnya tidak ada opini yang menyudutkan Aep Saepulloh, karena proses pemasangannya itu sendiri dilakukan oleh tim atau simpatisannya.

Dirinya juga menegaskan bahwa Tim Aep Saepulloh bukan Aep Saepulloh, begitu juga dengan simpatisan Aep Saepulloh, itu juga bukan Aep Saepulloh. Kalaupun ada hal yang dilakukan oleh Tim atau Simpatisan Aep Saepulloh, jangan langsung dijustifikasi kalau itu Aep Saepulloh, harusnya coba konfirmasi dulu sebelum berkomentar terkait siapa yang memasangnya dan atas perintah siapa.

"Bisa saja ada yang memang sengaja memasang foto-foto H. Aep Saepulloh di pohon-pohon itu untuk merusak nama baik dan citra H. Aep Saepulloh yang saat ini sebagai Bupati Karawang yang akan maju lagi dalam kontestasi pemilihan Bupati Karawang di 2024 ini," tegasnya.

Menurutnya, dalam suasana tahun politik seperti saat ini, semua bisa terjadi, dimana kawan menjadi lawan, dan lawan jadi kawan sesuai kepentingan masing-masing.

"Jangan terburu-buru menyudutkan pihak lain sebelum semuanya jelas," ungkapnya.

"Lagi pula, untuk saat ini kan belum ada satupun yang sudah jadi calon Bupati Karawang periode 2024-2029, semua baru bakal calon yang belum tentu jadi calon, jadi masih terlalu dini untuk mengarahkan masyarakat untuk memilih atau tidak memilih salah satu bakal calon yang ada," tambahnya.

Lebih lanjut, saat disinggung mengenai pelanggaran aturan, H. Nanang menyikapi bahwa secara pribadi pun dirinya sangat sepakat jika pemasangan alat sosialisasi tidak dipasang sembarangan dan melanggar aturan perundang-undangan, namun jika memang ditemukan adanya pelanggaran tersebut, cukup dengan mengingatkan pemasangnya atau meminta pemerintah daerah yang berwenang untuk mencopotnya.

"Secara pribadi, saya juga sepakat kalau alat peraga kampanye jangan sembarang dipasang ditempat yang bukan semestinya yang tidak diperbolehkan oleh peraturan atau perundang-undangan yang ada, kalau memang sudah jelas siapa pihak yang memasang alat peraga kampanye itu di pohon, tinggal diingatkan saja untuk dicopot atau minta pemerintah daerah mencopotnya," jelasnya.

"Saya rasa itu solusinya, biar tidak dipolitisir dan mungkin diikuti oleh yang lainnya juga," tutupnya. (Pri)*

Dinilai Bersih dari Sangkutan Hukum, Pengamat Sebut Pencalonan Ajam di Pilkada Karawang akan Berjalan Mulus

H. Acep Jamhuri, M.SI

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Sejak peristiwa penggeledahan kantor kerja Acep Jamhuri (Ajam) semasa menjabat Sekda Karawang pada pertengahan Mei 2024 kemarin oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jabar dalam kasus ruislag, muncul opini publik yang mengkhawatirkan pencalonan Ajam sebagai kontestan Pilkada Karawang 2024 akan terganjal.

Apalagi Ajam sempat beberapa kali dipanggil ke Kejati Jabar untuk dilakukan pemeriksaan, sehingga kekhawatiran publik makin membuncah Ajam sulit lolos dari pencalonan.

Namun kekhawatiran publik atas dugaan sangkutan hukum yang bakal menjerat Ajam akan jadi tersangka dinilai tidak beralasan. Pernyataan itu dilontarkan oleh pengamat politik Karawang Nana Kusdiana Kustara.

Menurut Nana, Ajam hingga kini masih bersih dari sangkutan hukum kasus dugaan korupsi ruislag atau kasus apapun.

“Proses ruislag itu belum selesai, sehingga dari mana bisa dikatakan ada kerugian negara dari kasus ruislag,” kata Nana dengan nada heran, Minggu (14/7/2024).

Terkait Ajam pernah dipanggil oleh Kejati Jabar untuk lakukan pemeriksaan, lanjut Nana, masih sebatas sebagai saksi.

“Sampai saat ini sejauh yang saya tahu, Kejati Jabar belum tetapkan Ajam sebagai tersangka. Ajam diperiksa statusnya sebagai saksi,” ungkapnya.

Mantan Sekretaris DPC Partai Demokrat Karawang ini menyebutkan, dalam aturan PKPU Nomor 8 Tahun 2024 tentang Pencalonan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota di Pasal 14 huruf f dijelaskan bahwa calon kepala daerah tidak pernah sebagai terpidana berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara lima tahun.

“Asas hukum praduga tak bersalah harus dikedepankan, yang harus publik ketahui posisi Ajam tidak dalam posisi itu (terdakwa/terpidana), sehingga tidak akan jadi kendala bagi Ajam pada saat dia akan mendaftar sebagai kontestan Pilkada Karawang 2024,” pungkasnya. (red)*

Sikapi Banyaknya Alat Sosialisasi Terpasang di Pohon, DPW Bamuswari Jabar Imbau Masyarakat Jangan Pilih Cabup Pelanggar Aturan

Agus Gustiana, Ketua DPW Balai Musyawarah Indonesia (BAMUSWARI)

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Imbauan kepada masyarakat Karawang agar tidak memilih calon bupati (cabup) yang merusak lingkungan disampaikan Ketua DPW Balai Musyawarah Indonesia (Bamuswari) Provinsi Jawa Barat, Agus Gustiana, kepada awak media, Sabtu (13/7/2024).

Pernyataan Agus tersebut menyikapi banyaknya baliho atau sejenis alat sosialisasi yang memuat gambar bakal calon bupati H. Aep Syaepuloh terpasang di pepohonan sejumlah wilayah di Kabupaten Karawang.

“Kami telah melakukan investigasi dan menemukan hampir 1.500 pohon yang dimanfaatkan pemasangan baliho oleh Bacabup H. Aep syaepuloh, padahal itu dilarang memasang bahan atau alat peraga sosialisasi di pohon," kata Agus.

Agus memaparkan, berdasarkan Perda Nomor 10 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Ketertiban Umum, Ketenteraman Masyarakat dan Perlindungan Masyarakat dalam Pasal 19 huruf a bahwa setiap orang atau badan dilarang mengotori atau menempel iklan pada dinding atau tembok, jembatan, halte, alat penerangan jalan, pohon, kendaraan bermotor umum, rambu lalu lintas dan fasilitas umum.

Ia menambahkan, dalam Pasl 19 huruf g dipertegas lagi dilarang memasang lampu hias, kain bendera, kain bergambar, spanduk dan atau sejenisnya di sepanjang jalan, rambu lalu lintas, tiang penerangan jalan, pohon dan atau bangunan.

“Setiap orang wajib menjaga dan memelihara keberadaan, kerapihan, dan kebersihan fasilitas umum. Dalam hal ini Satpol PP wajib melaksanakan penertiban,” tegasnya.

Agus Gustiana mengimbau kepada masyarakat agar tidak memilih calon kepala daerah yang melanggar aturan, seperti memanfaatkan pohon sebagai media alat peraga sosialisasi.

"Jangan pilih calon kepala daerah yang tidak taat pada peraturan, dengan memaku pohon untuk sosialisasi. Adil bukan hanya untuk peserta kampanye, tapi juga untuk pohon dan lingkungan," tandasnya.

Sebagai petahana, kata Agus, H. Aep mestinya menjadi contoh dan teladan baik dalam implementasi aturan Perda, bukan malah menjadi contoh buruk.

“Sebagai petahana mestinya ia sangat paham dengan aturan perda dan perbup. Kalau ia sengaja melanggar, maka bisa jadi sinyal bagi masyarakat boleh langar aturan pula,” tutupnya. (red)*

Koalisi Partai Non Parlemen Deklarasikan Dukung Acep Jamhuri

Foto saat Koalisi Partai Non Parlemen mendeklarasikan dukungang bagi Acep Jamhuri

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Arus dukungan terhadap mantan Sekda Karawang, Acep Jamhuri untuk melangkah menjadi calon Bupati Karawang semakin deras, mulai dari beberapa partai politik yang sudah memberikan surat tugas, seniman, budayawan, organisasi masyarakat dan banyak organisasi relawan Acep Jamhuri yang sudah terbentuk dan dukungan dari berbagai kalangan masyarakat.

Kali ini, dukungan datang dari gabungan partai politik non parlemen di Karawang yaitu Partai Hanura, PPP, Partai Buruh, Partai Garuda dan Partai PKN yang resmi mendeklarasikan dukungan kepada Acep Jamhuri sebagai calon Bupati Karawang pada Pilkada 2024, bertajuk Deklarasi Go Karawang yang siap memenangkan Acep Jamhuri menjadi Bupati Karawang periode 2024-2029.

Deklarasi Go Karawang ditandai dengan ikrar bersama dan penandatanganan surat keputusan (SK) mendukung Acep Jamhuri, bertempat di Brits Hotel Karawang, Rabu (10/7/2024) malam.

Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Karawang, Dedi Rustandi mengatakan, dukungan untuk Acep Jamhuri ini berasal dari aspirasi para konstituennya di masing masing partai.

"Aspirasi dari konstituen kami yaitu menginginkan Acep Jamhuri sebagai Bupati untuk Karawang lebih maju, tentu kami sebagai partai politik harus menyerap aspirasi dari para konstituen," ucapnya.

Dikatakan Dedi, setelah deklarasi Go Karawang mendukung Acep Jamhuri, pihaknya akan langsung bergerak melaksanakan kegiatan elektoral dan membentuk tim khusus untuk sosialisasi ke masyarakat dan menggenjot elektabilitas Acep Jamhuri agar menang di Pilkada Karawang.

"Kami pun akan melakukan survey ke masyarakat untuk calon bupati dan wakil bupati yang kami usung," ujarnya.

Dedi menambahkan, untuk calon wakil bupati Karawang, sesuai aspirasi konstituennya, yang menginginkan Gina Fadlia Swara untuk mendampingi Acep Jamhuri.

"Semoga duet Acep Jamhuri-Gina Swara dan kami optimis dapat mengantarkannya meraih kursi bupati dan wakil bupati Karawang," tuturnya.

Dedi berharap, partai non parlemen lainnya pun dapat bergabung untuk mendukung Acep Jamhuri.

"Menurut informasi, Partai non parlemen lainnya sedang dalam tahap mekanisme partai, semoga seluruh partai politik non parlemen di Karawang bisa bergabung bersama untuk memenangkan Acep Jamhuri di Pilkada 2024," pungkasnya. (red)*

Berbekal Kesiapan dan Visi Misi, Acep Jamhuri Jalani Fit and Proper Test Balon Cabup di DPD Gerindra Jabar

Foto Acep Jamhuri saat berada di Kantor DPW Gerindra Jawa Barat

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Mantan Sekda Karawang Acep Jamhuri menjalani fit and proper test (uji kelayakan dan kepatutan) yang digelar di DPD Partai Gerindra Jawa Barat untuk menjadi bakal calon Bupati Karawang di Pilkada 2024.

Kegiatan yang dimulai pukul 16.30 WIB hingga pukul 17.30 WIB berlangsung dengan lancar tanpa ada kendala.
Dikabarkan Acep hadir dengan penuh keyakinan dan terlihat tenang sepanjang jalani tes tersebut.

Ketua Badan Pemenangan Pilkada (Bappda) DPC Partai Gerindra Karawang, H. Danu Hamidi, mengatakan, dengan hadirnya Acep mengikuti fit and proper test maka selesailah semua bakal calon bupati yang akan diusung Partai Gerindra di Pilkada Karawang 2024.

“Acep ini yang terakhir ikuti fit and proper test, sebelumnya Gina Swara dan H. Aep telah jalani tes,” ucapnya kepada media, Jumat (5/7/2024).

Ia menjelaskan, materi yang ditanyakan kepada Acep seputar visi misi, kesiapan fisik dan mental, kesiapan mencari bakal calon pasangan dan koalisi parpol.

“Mudah-mudahan di bulan Juli sudah ada hasilnya dan keluar pula rekomendasi dari Partai Gerindra,” tutupnya.

Sebelumnya, Gina Swara menjalani fit and proper test pada Jumat (14/6/2024). Kemudian H. Aep Syaepuloh jalani fit and proper test pada Jumat (21/6/2024). (red)*

Usai Resmi Tanggalkan Atribut PNS, Kepercayaan Publik dan Parpol Semakin Meningkat Terhadap Acep Jamhuri

Acep Jamhuri

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Senin (1/7/2024), Acep Jamhuri resmi menanggalkan atribut kebesaran PNS-nya sebagai sekda. Pagi itu, dengan dihadiri segilintir pegawai PNS di lingkungan Setda, Acep mengucapkan salam perpisahan dengan penuh khidmat, sambil mendoakan para PNS Karawang makin bahagia dan sejahtera.

“Acep memang sudah memutuskan menjadi bakal calon bupati Karawang 2024-2029, sehingga pengunduran dirinya dari PNS merupakan bentuk komitmen dan konsistensinya untuk tidak menimbulkan konflik kepentingan di tubuh PNS,” kata pemerhati politik Karawang, Nana Kusdiana Kustara, kepada media, Kamis (4/7/2024).

Dengan mundurnya dari PNS, kata Nana, Acep lebih leluasa dan banyak waktu untuk melakukan sosialisasi dan konsolidasi dalam rangka pencalonan dirinya. Tetapi, sambungnya, ada hal menarik dari Acep paska mundur dari PNS. Ternyata kepercayaan publik dan partai politik (parpol) terhadap sosok putra asli Karawang ini makin melenting.

“Pada 1 Juli ia mundur dari PNS, lalu keesokannya 2 Juli Acep mendapat respon positif dari ratusan purnabakti PNS deklarasi dukung Acep untuk maju di Pilkada,” ucap mantan Sekretaris DPC Partai Demokrat ini.

Kemudian keesokannya lagi, Rabu (3/7/2024), Acep mendapat rekomendasi dari PAN sebagai bakal calon bupati.

“Artinya, Acep ini semakin bergulirnya hari mendapat dukungan yang banyak dari masyarakat luas termasuk dari parpol,” ujarnya.

Nana optimis, setelah Partai Demokrat, Partai Golkar dan PAN memberikan kepercayaan kepada Acep, parpol lainnya akan menyusul untuk mengusung Acep maju di Pilkada Karawang.

“Masih ada harapan parpol lainya menyusul usung Acep,” ucapnya.

Tak berhenti sampai di situ, simpul-simpul relawan dan kelompok-kelompok sosial masyarakat pun sudah mulai terbentuk di sejumlah daerah pemilihan (dapil) sebagai bentuk dukungan kepada Acep.

“Tinggal bagaimana sekarang Acep mampu mengonsolidasikan seluruh potensi yang sudah menyatakan dukungan kepada dirinya. Acep maunya seperti apa, ya tinggal tunggu saja apa yang akan dilakukannya, tapi saya yakin Acep mampu memenuhi harapan potensi yang ada,” katanya.

Nana meyakini, dalam beberapa pekan kedepan dukungan masyarakat dan parpol bakal seperti bola salju yang semakin bergulir semakin membesar.

“Acep harus segera konsolidasikan dan organisir semua pendukungnya dalam suatu wadah yang sentralistik agar semuanya bisa dimobilisasi dan diarahkan,” tutupnya. (red)*

Didukung Purna Bakti ASN, Acep Jamhuri Dinilai Miliki Potensi Jadi Bupati Karawang

Foto Acep Jamhuri bersama para Purna Bakti ASN

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Acep Jamhuri mendapat suntikan dukungan dari purna bakti Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk maju sebagai calon Bupati Karawang pada Pilkada mendatang. Deklarasi dukungan ini dilakukan di Rumah Makan Sambal Hejo, Karangpawitan, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang, pada Selasa (2/7/2024).

Atori Hasanudin, inisiator deklarasi tersebut, menjelaskan bahwa awalnya dukungan datang dari kalangan purna bakti saja. Namun, seiring berjalannya waktu, dukungan meluas hingga mencakup berbagai kalangan.

Atori sudah menilai Acep Jamhuri sebagai sosok yang punya potensi untuk menjadi Bupati Karawang. Hal tersebut pernah ia utarakan beberapa tahun lalu.

"Saya sudah menyatakan mendukung Pak Acep Jamhuri sejak dua tahun lalu, waktu itu di kantornya Asep Kuncir. Apalagi Pak Acep berangkat dari birokrat sama seperti saya, tidak ada halangan bagi saya. Saya akan dukung penuh," ungkap Atori.

Dalam sambutannya, Atori juga berpesan kepada Acep Jamhuri untuk tidak melupakan para pendukungnya jika terpilih nanti.

"Karena Pak Acep berangkat dari seorang ASN, saya minta para senior ini dan yang sudah mendukung jangan dilupakan," katanya.

Acep Jamhuri, saat menyapa pendukungnya, menyatakan bahwa dirinya resmi purna bakti dan merasa bersyukur bisa bersilaturahmi dengan para purna bakti.

"Saya juga sama seperti bapak-bapak sudah pensiun, mulai tanggal 1 Juli 2024 kemarin saya sudah tidak lagi menjabat. Tadinya mau September, tapi dengan bismillah saya putuskan bulan Juli," ujar Acep.

Lebih lanjut, Acep menyampaikan tekadnya untuk maju sebagai calon bupati.

"Alhamdulillah saya sudah niat jadi calon bupati, saya ingin lebih memberikan banyak manfaat untuk yang lain. Insya Allah saya komit," tambahnya.

Acep juga mengajak seluruh pendukungnya untuk bersama-sama membangun kebersamaan dengan tulus.

"Saya ingin membangun kebersamaan dari hati, perasaan dan tidak ada penghianatan," tutur Acep.

Dukungan dari purna bakti ASN ini menambah semangat Acep Jamhuri untuk berjuang dalam Pilkada mendatang, dengan harapan dapat membawa perubahan positif bagi Kabupaten Karawang. (red)*