Jendela Politik

IMG-20220306-WA0000

Deklarasi Dukungan Untuk Gus Muhaimin Jadi Presiden, Dari Paguyuban Keluarga Pekerja Migran Karawang

Foto saat menyatakan yel-yel dukungan

Jendela Jurnalis Karawang - Jika Membahas tentang Pencapresan, mungkin sebagian orang ada yang menyebutkan masih lama, yaitu masih sekitar 2 tahunan lagi. Tapi, berbagai dukungan dari kalangan Masyarakat untuk beberapa tokoh politik yang ditargetkan untuk mengikuti kontestasi pencapresan di 2024 nanti sudah mulai bermunculan.

Seperti yang terselenggara di Kabupaten karawang hari ini, Minggu (06/03/2022), Acara silaturahmi yang dihadiri kurang lebih 100 orang Purna dan Keluarga Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Paguyuban Keluarga Pekerja Migran Karawang, Mendeklarasikan dukungannya untuk Abdul Muhaimin Iskandar yang akrab disebut Gus Muhaimin, yang tak lain adalah Ketua Umum dari Partai Kebangkitan Bangsa.

Dalam kegiatan yang digelar untuk mempererat silaturahmi antar Keluarga dan Purna PMI tersebut, Paguyuban Keluarga Pekerja Migran Karawang juga ternyata membahas perihal dukungan untuk kontestasi pencapresan nanti, bahkan langsung mendeklarasikannya di lokasi pertemuan.

Foto beberapa Purna PMI

Seperti yang dikatakan Hj Kawiroh Nasor (51), salah satu Purna Pekerja Migran (PMI) yang pernah bekerja di Arab Saudi selama 6 tahun tersebut mengatakan bahwa sosok Gus Muhaimin dinilainya merupakan seorang tokoh yang paling peduli terhadap PMI, bisa dilihat dari rekam jejaknya yang selalu membela dan membantu setiap permasalahan PMI.

"Gus Muhaimin bagi saya merupakan sosok yang sangat peduli kepada PMI, lihat saja rekam jejak beliau, banyak PMI yang telah beliau bantu dan perjuangkan dalam setiap permasalahannya. Jadi, dukungan ini patut kita berikan agar kedepannya beliau bisa lebih leluasa dalam menangani permasalahan PMI, terlebih kalau jadi Presiden nanti." Katanya.

Foto sa'at pembubuhan tanda tangan dukungan

Cukup kreatif memang, dalam agenda silaturahmi saja mereka bisa sekaligus membuat agenda deklarasi, bahkan selain dalam bentuk orasi dukungan dari perorangan serta bersama juga, masing-masing dari mereka turut membubuhkan tanda tangan dukungan dalam sebuah banner yang rencananya nanti akan dikirimkan ke Gus Muhaimin langsung.

(NN)

IMG-20220118-WA0035

10 Ruang Kelas SMPN 1 Cabangbungin Rusak Parah, PSI Desak Perbaikan Segera

Jendela Jurnalis Bekasi - Kondisi SMPN 1 Cabangbungin, Kabupaten Bekasi, sangat memprihatinkan. Dari 21 ruang kelas, 9 di antaranya tak bisa digunakan lagi, 2 ruang kelas bahkan sudah ambruk rata dengan tanah. 1 lab IPA juga sudah tak bisa digunakan.

Direktur Propaganda dan Advokasi Kebijakan Publik DPP PSI, Furqan AMC, menyambangi sekolah tersebut dan berbincang dengan kepala sekolah dan pengurus Komite Sekolah. Ia didampingi Ketua DPD PSI Kabupaten Bekasi, Muhammad Syahril dan kader-kader PSI lain.

“Kalau sekolah yang relatif dekat dari Jakarta saja rusak parah begini, bagaimana kondisi banyak sekolah di pelosok Tanah Air?” kata Furqan dalam keterangan tertulis, Selasa 18 Januari 2021.

Dari 12 ruang kelas yang masih difungsikan, 5 di antaranya darurat, tetap digunakan karena keterbatasan ruang kelas.Ketua Komite Sekolah SMPN 1 Cabungbungin, H. Rukmin, menyatakan pihaknya berharap perbaikan segera dilakukan. “Sebab terus-terang saja kami kekurangan ruang belajar. Dengan jumlah siswa hampir 800, kalau pembelajaran tatap muka 100%, jelas kami sangat-sangat kekurangan,” kata Rukmin.

Furqan menambahkan, “Tidak mungkin kita biarkan siswa belajar dalam suasana yang begitu memprihatinkan ini. Karena itu kami berharap tidak ada tawar-menawar, jangan ditunda-tunda, segera tolong perbaiki SMPN 1 Cabangbungin."

Ia berharap tidak hanya SMPN 1 Cabangbungin tentunya yang diperbaiki.

“Momentum ini seharusnya menjadi awalan yang baik dan serius untuk memperhatikan kondisi sekolah di seluruh Indonesia,” lanjut Furqan.

Dalam catatan PSI, ada 1 juta ruang kelas yang rusak di seluruh Indonesia. Berangkat dari data ini, PSI menggagas Gerakan Solidaritas Bela Sekolah.

“PSI akan mendorong perbaikan sekolah-sekolah rusak tersebut. Semua siswa berhak memperoleh ruang belajar yang aman dan nyaman,” kata Furqan.(Red)