Memalukan! Pekerjaan Rehab di Area Kantor Disdikpora Karawang Berjalan Tanpa Papan Informasi
Jendela Jurnalis Karawang, JABAR – Di Area atau Lingkungan Dinas Pendidikan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karawang kini terpantau tengah diselenggarakan kegiatan rehabilitasi pembangunan pada komplek gedung dewan pendidikan. Selasa (4/11/25).
Namun sayangnya, adanya aktifitas tersebut seolah menunjukan ketidakprofesionalan pelaksana dalam mengerjakan proyek. Pasalnya, ketika terlihat masih ada aktifitas pengerjaan, Jendela Jurnalis sama sekali tidak menemukan adanya papan informasi kegiatan atau papan proyek terkait jenis kegiatan dan berapa anggarannya.
Berdasarkan keterangan dari lingkungan sekitar, pekerjaan tersebut sudah lama dilaksanakan dan kini proses pengerjaannya diperkirakan sedang dalam proses finishing.
”Kerjaannya sudah lama sih, kayaknya sekarang tinggal finishing, tapi saya juga gak tau itu kegiatan pembangunan atau rehab apa, emang gak ada papan proyeknya,” ucap seseorang yang enggan menyebutkan namanya kepada Jendela Jurnalis.
Sementara itu, para pekerja yang berada dilokasi pun seolah bungkam saat ditanyai kaitan pekerjaan dan papan informasi kegiatannya.
”Gak tau kang,” timpalnya singkat seraya terus melanjutkan pekerjaannya.
Hal tersebut akhirnya menuai sorotan dari H. Nanang Komarudin, S.H., M.H., selaku Ketua Umum LBH Maskar Indonesia. Dirinya menilai, adanya proyek di lingkungan kantor dinas tanpa papan informasi kegiatan itu dirasa sangat memalukan.
”Memalukan sekali! sekelas proyek yang dikerjakan di lingkungan dinas saja pelaksana tidak menerapkan asas transparansi publik. Kalau pekerjaan dilingkungan dinas saja dilaksanakan dengan tidak transparan, bagaimana dengan kegiatan pembangunan yang berada diluar atau disekolah?,” singgungnya.
Lebih lanjut, dirinya menyebut bahwa seharusnya proyek yang dikerjakan dilingkungan dinas itu bisa menjadi cerminan, dimana asas transparansi publiknya harus benar-benar diterapkan.
”Itu kan dikerjakan di lingkungan dinas, yang seharusnya bisa menjadi cerminan malah seolah abai akan asas transparansinya,” pungkasnya. (Pri)*
